"Tapi faktanya, karena merasa superior, ingin mempermalukan, mungkin boleh dikatakan begitu, justru itu yang membuat saya gagal."
"Itu adalah pengalaman pembelajaran untuk masa depan. Anda bisa menang dengan selisih 0,2 atau 1 detik, tapi poinnya sama."
"(lalu) di Qatar, sayamengalami kerusakan ban, saya menang di sprint hari Sabtu dan saya pikir saya bisa mengulangi prestasi tersebut pada hari Minggu agar lebih dekat dengan poin Pecco."
"Tapi saya berakhir di urutan ke-10, menderita. Saya terus kehilangan posisi, putaran demi putaran, di sana saya harus menyemangati tim saya. Mereka sangat sedih karena hasil itu," ucapnya memungkasi.
Baca Juga: Efek Marc Marquez Datang, Antangin Lanjutkan Kerjasama dengan Gresini Racing untuk MotoGP 2024
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motorcycle Sports |
Komentar