Sektor pertahanan tak luput dari imbas buruknya karena Man City menderita lebih banyak tembakan tanpa Rodri (8,8 per partai) ketimbang dengan kehadirannya (7,1).
Dari segi distribusi dan penguasaan bola, kemunculan pemain berusia 27 tahun itu berjasa membuat klub melepas rata-rata 609,8 operan akurat dan 64,4 persen possession per laga.
Adapun saat dia absen, rasio operan tepat sasarannya menurun cukup drastis (546,4 per gim) juga persentase penguasaan bola ikut menukik sedikit (62,5%).
Baca Juga: 2 Penyelamatan Super dalam 5 Detik, Kiper Jagoan Lionel Messi Bikin Erling Haaland Tak Berkutik
Pada titik ini, Pep Guardiola sepertinya makin meratapi kepergian Ilkay Guendogan ke Barcelona.
Gelandang Jerman tersebut dikenal sebagai pemain multifungsi yang piawai melakoni banyak peran sama baiknya di lini tengah.
Guendogan bisa diandalkan sebagai pemain nomor 6 atau seorang jangkar, nomor 8 (gelandang box-to-box), hingga si nomor 10 (playmaker).
Musim lalu Guendogan 9 kali melakoni peran sebagai metronom guna menggantikan Rodri.
Hasilnya sukses dengan bukti catatan 8 kemenangan dan satu seri.
Dia bahkan menyertainya dengan sumbangan 4 gol dan 2 assist dari posisi tersebut.
Dua partai di antaranya dapat dijadikan sampel betapa krusial andil Guendogan terhadap mekanisme permainan tim di saat koleganya itu absen.
Sepasang laga itu adalah ketika Man City menggilas Man United 6-3 dan FC Copenhagen 5-0.
Menjadi wajar apabila Pep sendiri tak menutupi ketergatungan kepada Rodri, apalagi setelah timnya gagal menang 4 kali beruntun.
"Ini tugas saya ketika Rodri absen untuk menemukan cara melakukannya. Kami harus mengubah dinamika ini sesegera mungkin," kata si bos.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Independent.co.uk, Transfermarkt.com, Sofascore.com |
Komentar