"Baik atau buruk, saya mengikuti naluri, begitulah saya, saya tidak memiliki instruksi tentang bagaimana melakukan hal-hal tertentu."
"Hasilnya terkadang baik, terkadang buruk, Anda tidak belajar untuk melakukan pekerjaan ini."
"Saat Anda menang, Anda harus mencoba melakukannya dengan selisih yang lebih besar," tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, pria asal Italia itu menegaskan bahwa Ducati bukanlah tim kemarin sore.
Dia teringat kerja keras yang sudah dilakukan timnya terutama saat masih menjadi lawan Marquez dengan dominasinya beberapa tahun sebelumnya.
"Berada di level Marquez pada tahun-tahun itu adalah sebuah kepuasan tersendiri," kata Tardozzi menjelaskan.
"Kami bersaing dengan salah satu pembalap tercepat dalam sejarah, jadi kami merasa terhormat melakukannya dan kadang menang."
"Berada di level mereka membuat semua orang menyadari pekerjaan bagus telah dilakukan Ducati," imbuhnya.
Baca Juga: Valentino Rossi Bongkar Betapa Sombongnya Honda, Tak Ada Respek di Tim Juara
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar