"Sulit bagi saya untuk mendapatkan poin mudah."
"(Tapi) menjelang akhir (gim ketiga) saya merasa dia mulai membuat eror karena serangan saya efektif. Begitulah cara saya bisa menyusulnya," terangnya.
Menurut mantan tunggal putri nomor satu dunia itu, kunci utama dia berhasil membalikkan keadaan adalah dari faktor mental.
"Pada akhirnya, yang menjadi persoalan adalah tentang siapa yang lebih kuat secara mental dan lebih bertekad," kata Tai.
"Kami berdua menyadari dengan kondisi kami, namun kami pantang menyerah," ujar Tai.
Di sisi lain, An Se-young sendiri cukup kecewa dengan kekalahan menyesakkannya.
Tiket final yang hampir sudah di depan mata, sirna begitu saja dengan cara menyakitkan.
An Se-young tidak bisa banyak berkata-kata atas kekalahan yang ia terima kemarin.
Sebuah fakta menohok yang jelas menghantui pikirannya.
Editor | : | Nestri Y |
Sumber | : | BWF Badminton |
Komentar