Tak dipungkiri, secara realistis, masa depan Pol yang sejatinya masih berusaha mengejar gelar juara pertama di kelas premier dalam 10 tahun terakhir, harus berakhir sirna.
KTM memberikan kursi miliknya di GASGAS Factory Racing Tech3 kepada Pedro Acosta untuk musim depan.
Namun tim pabrikan Austria itu tetap manusiawi, memberikan Pol peran sebagai test rider dan jatah wildcard.
Akan tetapi Pol sendiri juga mewanti-wanti, padatnya jadwal MotoGP 2024 juga bisa mengancam siapapun pada musim depan.
Dua balapan tiap akhir pekan, sprint dan race, menuntut kebugaran fisik yang kuat di samping meningkatkan risiko kecelakaan yang lebih tinggi.
"Anda bisa bilang ini kebetulan bahwa hampir tidak ada pembalap MotoGP yang tidak mengalami cedera tahun ini," kata Pol.
"Anda juga bisa menghitung bahwa lebih berbahaya berkompetisi dalam dua balapan per akhir pekan daripada satu balapan. Dan statistik membuktikan itu pada tahun 2023," ujar juara dunia Moto2 2013 itu.
"Memang kita semua ingin lebih banyak penggemar di trek dan di depan layar TV, itu sebabnya sulit menemukan keseimbangan yang tepat antara kebugaran dan stres yang wajar dialami pembalap."
"Kami tidak berharap untuk membuat olahraga menarik ini jadi seru tanpa cedera apapun, ini situasi yang rumit, sulit menemukan kompromi yang sempurna tentang hal seperti ini."
"Kami sekarang sudah mengalami musim pertama dengan balapan sprint. Nanti setelah 2-3 tahun Anda harus mempertimbangkan lagi dan mungkin melakukan perubahan."
"Namun kami juga harus memastikan bahwa kami dapat menjangkau lebih banyak penggemar dengan konsep baru, itu hal bagus," jelas Pol Espargaro.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar