Reichart mengeklaim format Liga Super yang baru akan menjamin keuntungan bukan cuma untuk klub peserta, melainkan fan.
Penikmat sepak bola di seluruh dunia diklaim dapat menyaksikan semua pertandingan dan cuplikannya secara gratis.
Seratus persen pemasukan dari partisipasi para anggotanya akan masuk kantong klub karena kejuaraan juga dikelola oleh mereka sendiri, bukan institusi terpusat seperti UEFA.
Adapun format baru yang akan dibentuk merupakan pengembangan dari rencana awal yang digaungkan pada 2021 silam.
Dalam rencana format lama, Liga Super Eropa akan diikuti total oleh 20 klub.
Rinciannya adalah 12 klub pendiri (founding clubs) plus 3 anggota tambahan, dan 5 klub lainnya yang akan dirotasi berdasarkan performa per tahun.
Mereka akan dibagi ke dalam dua sistem liga yang masing-masing berisi 10 klub.
Para klub pendiri tidak akan terdegradasi. Sekarang deretan founding clubs itu tinggal menyisakan Barcelona dan Real Madrid.
Sepuluh lainnya sudah mencoret diri dari proyek European Super League, yakni Man United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Man City, Tottenham, Atletico, AC Milan, Inter Milan, dan yang terakhir mundur, Juventus.
Hal inilah yang membuat Liga Super Eropa dihantam protes karena hanya mendewakan para klub elite tersebut.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar