Karena menggunakan sistem terbuka, klub yang finis di dasar klasemen Liga Star akan terdegradasi dan posisinya digantikan finalis dari Liga Gold.
Hal sama berlaku untuk liga lainnya. Partisipasi klub dalam Liga Blue juga tergantung performa mereka di kancah domestik masing-masing.
"Format ini akan menjamin keterbukaan, tekanan kompetisi, dan kesuksesan berdasarkan prestasi olahraga. Satu kompetisi untuk semua klub, pemain, dan semua fan," tegas pernyataan A22.
Namun, satu hal yang pasti, Mahkamah Agung Eropa menegaskan bahwa vonis mereka terhadap UEFA dan FIFA tidak lantas mendukung penyelenggaraan Liga Super Eropa.
Hal ini yang direspons pihak UEFA sebagai modal optimisme menggerus rencana Florentino Perez dkk untuk kesekian kali.
"Keputusan ini tidak menandakan dukungan atau validasi terhadap apa yang disebut Liga Super Eropa," bunyi pernyataan UEFA.
"UEFA tetap teguh dalam komitmennya untuk menegakkan piramida sepak bola Eropa, memastikan bahwa piramida terus melayani kepentingan masyarakat yang lebih luas," lanjutnya.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | UEFA.com |
Komentar