BOLASPORT.COM - Konsistensi dan dominasi raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen dinilai mulai goyah memasuki tahun baru 2024, legenda bulu tangkis China prediksi Olimpiade Paris 2024 bakal penuh kejutan.
Penilaian dan anggapan tersebut tidak lepas dari bagaimana performa Axelsen sepanjang 2023.
Tunggal putra nomor satu dunia asal Denmark tersebut sempat beberapa kali menelan kekalahan mencengangkan.
Satu gelar besar yang luput dari genggaman Axelsen adalah Juara Dunia 2023.
Pada Kejuaraan Dunia 2023, ia tersingkir sebelum bisa memastikan raihan medali karena kandas pada babak perempat final.
Pelakunya saat itu adalah H.S Prannoy (India), yang memang sejauh ini jadi pemain paling kerap merepotkan Axelsen sejak tahun lalu.
Kemudian di BWF World Tour Finals 2023, Axelsen juga sempat menelan kekalahan mengejutkan di fase grup.
Sebelum akhirnya juara, ayah dua anak itu sempat dibuat gigit jari tatkala menelan kekalahan straight game 19-21, 19-21, dari Shi Yu Qi (China).
Meski masih jadi yang paling sering unggul dan menang, atau melakuakn comeback luar biasa, ternyata Axelsen tetap dinilai sudah goyah.
Dua kali Juara Dunia tersebut dianggap mulai memasuki fase tren menurun alias kekalahan.
Adalah Zhang Jun yang menilai demikian.
Legenda bulu tangkis China sekaligus sosok yang menjabat sebagai Ketua pelatnas Cina (Asosiasi Bulu Tangkis China/CBA), merasa bahwa Axelsen sudah tidak sedominan seperti dua tahun ke belakang.
Peraih emas Olimpiade Sydney 200 dan Athena 2004 bersama Gao Ling itu meyakini bahwa persaingan tunggal putra sekarang sudah semakin imbang.
"Axelsen mungkin sekarang yang terkuat, tapi pemain yang lain pun sekarang memiliki kekuatan yang hampir merata," ujar Zhang Jun dalam wawancara bersama Xinhua, dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Tapi, kemungkinan kekalahan Axelsen sekarang lebih tinggi dibandingka tahun lalu."
"Saya pikir, akan ada lebih banyak ketidakpastian (sulit ditebak) di sektor tunggal putra pada Olimpiade Paris 2024 nanti," tandasnya.
Pernyataan Zhang Jun didukung sejumlah fakta hasil turnamen Axelsen di paruh kedua 2023 mulai lebih sengit.
Sempat didera cedera dan bertambahnya usia mungkin jadi salah satu faktor yang mempengaruhi. Tapi, bertambah cerdiknya para lawan yang mulai mengeksploitasi kelemahan Axelsen juga mungkin jadi faktor penting.
Sebagaimana yang dilakukan dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.
Meskipun mereka masih belum juga memutus tren kekalahan setiap jumpa Axelsen, setidaknya Jonatan dan Ginting tidak memberikan kemenangan yang mudah bagi raja bulu tangkis tersebut.
Kekalahan dalam laga terakhir mereka dalam menghadapi Axelsen, masing-masing selalu terjadi dalam rubber game.
Ginting menampakka kemajuan signfikan tatkala membuat Axelsen nyaris putus asa di BWF World Tour Finals 2023, sebelum kalah dengan skor 21-16, 7-21, 13-21.
Adapun Jonatan terakhir bertemu Axelsen pada Kumamoto Masters 2023, saat itu ia juga kalah dengan tiga gim, 21015, 18-21, 9-21.
Jika terus berlatih keras dan mengevaluasi bagian-bagian terlemah Axelsen, bukan tak mungkin mereka bisa segera membalaskan dendam di tahun krusial 2024.
Salah satu dari mereka berpotensi ketemu Axelsen di turnamen perdana setelah tahun baru, Malaysia Open 2024 (9-14 Januari).
Axelsen, Jonatan dan Ginting berada di bagan undian atas.
Axelsen dan Jonatan berpotensi ketemu lebih dulu jika mereka sama-sama mampu melaju hingga ke perempat final turnamen BWF World Tour Super 1000 tersebut.
Baca Juga: Akane Yamaguchi dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida Absen pada All Japan Badminton Championships 2023
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Xinhua, Aiyuke |
Komentar