Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Terinspirasi Valentino Rossi, Debutan MotoGP 2024 Belajar Baca Persaingan Tanpa Harus Jadi Munafik

By Nestri Y - Rabu, 27 Desember 2023 | 14:15 WIB
Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, melambaikan tangan di podium setelah finis kedua pada balapan Moto2 Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 30 April 2023.
MOTOGP.COM
Pembalap Red Bull KTM Ajo, Pedro Acosta, melambaikan tangan di podium setelah finis kedua pada balapan Moto2 Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 30 April 2023.

BOLASPORT.COM - Satu-satunya pembalap debutan MotoGP 2024, Pedro Acosta mulai mempelajari situasi persaingan di kelas premier, sosok Valentino Rossi jadi inspirasinya.

Sebagai pembalap termuda dan berstatus rookie pada musim depan, sorotan publik pada dua kali juara dunia, Acosta, memang akan lebih banyak.

Pasalnya, Acosta naik kelas ke MotoGP dengan membawa segudang ekspektasi dari banyak orang lantaran penampilan dia yang fantastis.

Anggapan sebagai Marc Marquez versi baru pun sudah melekat di sosok Acosta.

Tetapi, pembalap asal Spanyol tersebut tidak ingin larut dalam harapan besar publik kepadanya.

Acosta merasa masih butuh banyak belajar, apalagi di kelas MotoGP, kelasnya para raja ini membutuhkan tak sekadar penampilan apik di sirkuit.

Kemampuan berkomunikasi kepada media dan membaca situasi persaingan juga sangat krusial.

Pembalap 19 tahun itu kini sedang mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek tersebut.

Baca Juga: Marc Marquez Diyakini Tetap Sulit Rebut Gelar Juara Dunia MotoGP 2024 Walau Sudah Pindah ke Gresini

"Saya harus belajar bahasa Inggris dan bagaimana berbicara kepada media dalam waktu yang sangat singkat," ujar Pedro Acosta dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Jika Anda memiliki hubungan yang baik dengan jurnalis, penggemar dan semua orang di luar tim Anda, segalanya akan menjadi lebih mudah."

"Terkadang kita terlihat dingin, tapi kita semua adalah manusia dan punya hati. Jadi sesekali lebih baik tertawa daripada menganggapnya terlalu serius," imbuhnya.

Acosta juga belajar dari kru MotoGP lain yang pernah menasehatinya tentang cara menanggapi media yang terkadang sengaja menggiring opini.

"Seorang mekanik Suzuki pernah bilang kepada saya: Anda jangan membiarkan media mengendalikan Anda, Anda yang harus mengendalikannya. Jadi saya selalu berusaha menjawab pertanyaan pers se-transparan mungkin, selalu mengatakan apa yang ada dalam pikiran saya."

Belum lagi, pasti bakal ada lebih banyak psywar yang ia hadapi di musim depan melawan para senior.

Terkait karakteristik di arena balap, Acosta memilih untuk tidak terlalu jadi pendiam dan bersikap apa adanya.

Hal-hal ini ia pelajari dari sosok ikonik MotoGP, Valentino Rossi.

Selain itu juga membuat MotoGP menjangkau lebih banyak penggemar, karena karakteristik pembalap yang kuat akan jauh lebih dikenang.

"Saya tahu apa artinya menjadi seorang penggemar, karena belum lama ini saya sendiri pun adalah seorang penggemar," kata Acosta yang debut di ajang Moto3 di usia 16 tahun.

"Kami harus bisa tertawa dan menangis, ini adalah reaksi manusiawi yang ingin dilihat orang."

"Misalnya, Valentino Rossi, dia adalah orang yang sama persis di depan umum seperti ketika di rumah. Keaslian (watak) seperti itu sangat penting," kata Acosta lagi.

Memiliki sikap apa adanya akan membantu Acosta memiliki atmosfer kompetisi lebih baik, ditambah membuatnya lebih berani untuk menantikan rivalitas sengit seperti di era MotoGP beberapa tahun lalu.

"Para penggemar ingin lihat pahlawan mereka bersorak, mereka ingin melihat duel. Sekarang para pembalap terlalu damai dan baik," katanya bercanda.

"Sedangkan orang-orang ingin melihat persaingan, seperti antara Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo, atau Marc Marquez dengan Valentino Rossi."

"Itulah tepatnya yang harus kami tunjukkan kepada para penggemar. Kebanyakan penonton tidak memiliki kesempatan untuk merasakan pengalaman MotoGP secara langsung di lintasan. Sehingga saya ingin mencoba membawa emosi ini melalui layar dan tetap berhubungan dengan para penggemar," pungkas Acosta.

Baca Juga: Deretan Sirkuit Pendatang Baru yang 'Hilang' dari Kalender MotoGP

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Agung Kurniawan
Sumber : Speedweek.com
REKOMENDASI HARI INI

BREAKING NEWS - Persib Dihukum Denda Rp295 Juta dan Larangan Penonton hingga Paruh Musim

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Persebaya
7
17
2
Borneo
7
15
3
Bali United
7
14
4
Persib
7
13
5
PSM
7
12
6
Persik
7
11
7
Persita
7
11
8
Persija Jakarta
7
9
9
PSBS Biak Numfor
7
9
10
Arema
7
9
Klub
D
P
1
Barcelona
8
21
2
Real Madrid
8
18
3
Atlético Madrid
8
16
4
Villarreal
8
15
5
Athletic Club
8
14
6
Mallorca
8
14
7
Osasuna
8
14
8
Real Betis
8
12
9
Rayo Vallecano
8
10
10
Celta Vigo
8
10
Klub
D
P
1
Napoli
6
13
2
Juventus
6
12
3
Milan
6
11
4
Inter
6
11
5
Torino
6
11
6
Empoli
6
10
7
Lazio
6
10
8
Udinese
6
10
9
Roma
6
9
10
Como
6
8
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
312
2
F. Bagnaia
305
3
M. Marquez
259
4
E. Bastianini
250
5
B. Binder
161
6
P. Acosta
152
7
M. Viñales
139
8
A. Espargaro
119
9
F. Di Giannantonio
119
10
A. Marquez
114
Close Ads X