Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Akhirnya Bisa Naik Kelas, Juara Dunia Lega karena Sudah Muak dengan Kelas Moto3 yang Brutal

By Nestri Y - Kamis, 4 Januari 2024 | 14:45 WIB
Pembalap tim Leopard Racing, Jaume Masia memastikan diri jadi Juara Dunia Moto3 2023.
MOTOGP
Pembalap tim Leopard Racing, Jaume Masia memastikan diri jadi Juara Dunia Moto3 2023.

BOLASPORT.COM - Juara dunia Moto3 2023, Jaume Masia, ternyata menyimpan rasa frustrasi dan muak yang tinggi terhadap kelas yang baru saja ia taklukkan.

Jaume Masia melalui berbagai pahit manis dalam kelas motor paling ringan dalam ajang balap motor paling bergengsi di dunia.

Tampil selama enam musim penuh beruntun sejak debutnya pada 2018, Masia kenyang dengan asam garam dalam menggeluti kelas Moto3.

Kesuksesannya pada musim lalu pun menobatkan dia sebagai rider tertua kedua yang mampu jadi juara dunia di kelas Moto3 dengan usia 23 tahun 19 hari.

Pembalap kelahiran Algemasi, Valencia, Spanyol tersebut akan segera menyambut petulangan anyar di kelas Moto2 pada musim 2024.

Masia sangat antusias dalam menyambut musim barunya. Rupanya, Masia sudah sangat muak dengan kelas Moto3.

Hal-hal yang dia benci dari kelas Moto3 merujuk pada persaingan yang sulit ditebak dan keras. Kemampuan berkendara tak cukup untuk membawa pembalap menuju podium teratas.

Balapan Moto3 kerap diwarnai dengan persaingan yang sengit dari start hingga finis. Podium pun sering ditentukan dengan manuver di beberapa meter terakhir.

Selain itu, rombongan pembalap yang besar dan rapat sering membuat deg-degan.

Baca Juga: Jorge Martin Ultimatum Ducati, Ditarik ke Tim Pabrikan atau Jadi Musuh di MotoGP 2025

Belum lagi soal 'tradisi' towing alias membuntuti pembalap lain untuk mencari slipstream demi meningkatkan kecepatan.

Saking besarnya pengaruh slipstream di Moto3, beberapa pembalap bahkan tak segan memakai cara yang tidak terlihat elok hingga berbahaya.

Penalti turun posisi start karena membahayakan lawan dalam berebut towing di latihan bebas atau kualifikasi pun menjadi pemandangan rutin di hampir setiap seri.

Manuver lain ala Moto3 yang bikin garuk-garuk kepala adalah sengaja memelankan motor jelang tikungan untuk berebut slipstream saat adu akselerasi di lintasan lurus.

"Saya sangat membenci kelas itu," ujar Jaume Masia kepada MotoGP, dikutip BolaSport.com dari BikeSport News.

"Sulit untuk mengatur balapannya, bahkan jika Anda bekerja keras dan melakukannya sendirian."

"Pada akhirnya, saya lelah dengan hal-hal seperti towing, rombongan yang besar, dan fakta bahwa seseorang yang start paling terakhir bisa menang," tandasnya.

Bergabung dengan Pertamina Mandalika SAG Team, Masia mendapatkan promosi ke Moto2 bersama lima pembalap lainnya.

Mereka adalah Ayumu Sasaki (Correos Prepago Yamaha VR46), Deniz Oencue (Red Bull KTM Ajo), Diogo Moreira (Italtras), Xavier Artigas (Forward).

Rider asal Indonesia yaitu Mario Aji juga naik ke kelas Moto2 bersama Honda Team Asia.

Masia bersyukur bisa meneken kontrak lebih awal. Kepindahannya ke Pertamina Mandalika SAG diumumkan pada bulan Agustus, atau ketika paruh musim. 

Masia juga tak lupa berterima kasih kepada tim Leopard Racing yang membantunya mengatasi kelelahan mental selama berjuang di Moto3 sepanjang musim terakhirnya.

Berkat kekeluargaan di tim yang pernah diperkuat pembalap sekaliber Joan Mir, Fabio Quartararo, dan Miguel Oliveira tersebut, Masia berhasil melewati ujian besar.

Tekanan mental sempat dihadapi Masia karena sempat mengalami paceklik kemenangan dalam tujuh balapan pertama.

"Mereka banyak bekerja pada sisi mental. Mereka punya anggaran sebesar tim MotoGP, tapi tampil di Moto3. Bagi saya, itulah yang membuat perbedaan," kata Masia.

"Mekanik saya, di setiap menuju sesi latihan, datang untuk terus mengingatkan saya bahwa saya adalah pembalap terbaik di paddock.

"Dia bilang 'Anda yang terbaik, ingat siapa Anda'. Mereka seperti keluarga kedua," imbuh sang juara yang sayangnya meraih sukses dengan diiringi kontroversi.

Baca Juga: Kagetnya Bos Gresini saat Kerja bareng Marc Marquez, Sifatnya Tak Menggambarkan Pembalap yang Sudah Juara MotoGP Berkali-kali

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Timnas U-20 Indonesia TC di Jepang, Fokus Adaptasi Cuaca Dingin

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X