BOLASPORT.COM - Thailand Masters 2024 menghadirkan nestapa bagi Indonesia yang kembali dihadapkan kenyataan pahit dengan tidak ada satupun wakil di babak final.
Tiga wakil Indonesia yang terakhir bertahan kandas dalam rangkaian pertandingan semifinal Thailand Masters 2024 yang dihelat di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (3/2/2024).
Dimulai dari Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, pasangan ganda putra ini dibuat tidak berdaya di hadapan He Ji Ting/Ren Xiang Yu dari China.
He/Ren memang sudah terbukti berbahaya. Baru dipasangkan pada Oktober lalu, mereka telah menjadi momok hingga mendapat status unggulan di Thailand Masters 2024.
Kampiun Kumamoto Masters tersebut bukannya tak terkalahkan. Fikri/Bagas pun sejatinya punya modal kemenangan dari pertemuan pertama di French Open 2023.
Akan tetapi, BaKri malah buntu. Gim kedua bahkan menjadi mimpi buruk ketika mereka cuma mendapat enam poin.
Bagas/Fikri jelas kecewa. Lebih-lebih Thailand Masters sejatinya menghadirkan kesempatan bagi mereka untuk meraup poin banyak demi lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Juara All England itu memang menjadi pasangan Indonesia kedua dalam ranking kualifikasi. Akan tetapi, mereka terpaut dua setrip dari zona kelolosan.
Setiap negara bisa menggunakan jatah maksimal dua pasangan di nomor-nomor bulu tangkis ganda apabila kedua pasangan itu berada di peringkat delapan besar.
"Pertandingan tadi tidak seperti yang kami harapkan. Lawan bermain baik dengan tidak memberi ruang ke kami untuk keluar dari tekanan," ujar Bagas dalam siaran pers dari PBSI.
Fikri menambahkan bahwa sepanjang pertandingan dirinya dan Bagas sudah mencoba berbagai cara. Strategi-strategi dari hasil komunikasi dengan partner dan pelatih pun sudah dicoba.
"Tetapi yang dilakukan di lapangan memang sulit. Apalagi lawan juga bermain sangat bagus. Mereka terus menyerang dan tidak memberi celah untuk bisa diserang balik," katanya.
Kekalahan sayangnya juga dialami oleh ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, kendati telah melakukan kebangkitan hebat.
Biasanya rentan kalah ketika sudah unggul jauh, Ana/Tiwi melakukan sebaliknya. Pada gim kedua mereka mampu memaksakan adu setting meski sudah tertinggal enam angka di 14-20.
Sayangnya, semangat juang yang ditunjukkan Ana/Tiwi belum membuahkan hasil. Kurang tenang menjadi sorotan mereka dan bukan hanya saat momen krusial di pengujung laga.
"Pada gim pertama, permainan kami terburu-buru," ucap Tiwi.
"Kalau lebih tenang dan tidak bermain terburu-buru seperti pada pertandingan di gim kedua, sebenarnya kami pun bisa mengendalikan pola permainan yang dikembangkan lawan."
"Cuma karena kami main terburu-buru dan tidak tenang, kondisi ini malah jadi bumerang. Permainan kami malah jadi keteteran sendiri.
"Akhirnya banyak mati sendiri atau banyak dimatikan lawan juga."
Kekecewaan juga dirasakan ganda campuran, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, yang bertanding terakhir.
Rehan/Lisa kalah dari andalan tuan rumah, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, yang turun gunung ke turnamen level World Tour Super 300 ini.
Kurang sabar juga menjadi penyesalan Rehan/Lisa. Mereka terjebak dalam taktik bola-bola memanjang yang diperagakan Juara Dunia 2021 itu.
"Bola-bola setengahnya itu sebenarnya juga membuat saya lebih enak. Tetapi seharusnya saya bisa bermain lebih sabar," ucap Rehan.
"Bola-bola kami harusnya bisa belok-belok untuk menyulitkan lawan."
Lisa menambahkan, "Selama pertandingan kami tadi diserang terus. Juga tenaga kami pun mulai habis dari pertandingan-pertandingan sebelumnya."
"Stamina kami juga berkurang banyak. Kekalahan ini tentu akan kami evaluasi lagi."
Dengan demikian, tim bulu tangkis Indonesia mencatatkan pencapaian terburuk di turnamen bertajuk Princess Sirivannavari Thailand Masters ini.
Untuk pertama kalinya sejak Thailand Masters diselenggarakan pertama kali pada 2016, tidak ada wakil Indonesia yang tampil di final.
Indonesia sebenarnya menjadi salah satu negara tersukses.
Sebelumnya minimal runner-up dan mengumpulkan lima gelar, Indonesia hanya kalah dari tuan rumah (7) dan China (8 gelar).
Hasil ini juga menjadi alarm bagi skuad badminton Tanah Air karena torehan kurang memuaskan yang terjadi pada awal tahun Olimpiade ini.
Kecuali saat Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin menjadi juara di Indonesia Masters, tidak ada wakil lainnya yang tampil di final dalam empat turnamen pertama di BWF World Tour 2024.
REKAP HASIL THAILAND MASTERS 2024
Semifinal, Sabtu (3/2/2024)
MS: Chou Tien Chen (Taiwan/5) vs Mark Caljouw (Belanda) 21-15, 21-12
MS: Loh Kean Yew (Singapura/2) vs Su Li Yang (Taiwan) 21-14, 21-14
WS: Aya Ohori (Jepang/3) vs Busanan Ongbamrungphan (Thailand/5) 21-16, 21-12
WS: Supanida Katethong (Thailand/4) vs Ashmita Chaliha (India/PFQ) 21-13, 21-12
MD: Peeratchai Sukphun/Pakkapon Teeraratsakul (Thailand/Q) vs Supak Jomkoh/Kittinupong Kedren (Thailand) 24-22, 21-13
MD: He Ji Ting/Ren Xiang Yu (China/5) vs Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana (Indonesia/2) 21-15, 21-6
WD: Li Yi Jing/Luo Xu Min (China) vs Lee Yu-lim/Shin Seung-chan (Korea Selatan) 21-15, 21-18
WD: Benyapa Aimsaard/Nunthakarn Aimsaard (Thailand/2) vs Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (Thailand/4) 21-13, 23-21
XD: Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand/1) vs Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati 21-17, 21-14
XD: Chen Tang Jie/Toh Ee Wei (Malaysia/2) vs Hiroki Midorikawa/Natsu Saito (Jepang/3) 21-11, 21-17
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar