BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Luca Marini mulai merasakan penderitaan setelah susah payah pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2024 di Sepang.
Kesulitan dirasakan Marini sepanjang sesi tes pramusim MotoGP 2024 di Sirkuit Sepang, Sepang, Malaysia, Rabu (7/2/2024).
Adik Valentino Rossi itu bekerja keras melakukan 41 putaran dari pagi hingga sore hari dalam tes MotoGP Sepang 2024.
Dalam time attack di mana pembalap fokus mengejar catatan waktu lap terbaik, runner-up Moto2 2020 itu masih belum berhasil keluar dari 1 menit 58 detik.
Tepatnya, Marini harus puas dengan catatan waktu lap terbaiknya yang 'hanya' menyentuh 1 menit 58,394 detik.
Catatan waktu tersebut menempatkannya berada di urutan ke-17 dari hasil keseluruhan tes pramusim hari kedua.
Bahkan Marini juga menjadi pembalap Honda terpelan dalam kecepatan satu lap.
Dia juga kalah cepat dari duo LCR Honda, Takaaki Nakagami dan Johann Zarco, yang masing-masing menempati urutan ke-16 dan ke-12.
Baca Juga: Tes Pramusim MotoGP 2024 - Fabio Quartararo Isyaratkan Penderitaan Yamaha Belum Benar-benar Tamat
Sedangkan dengan rekan setimnya yaitu Joan Mir, Marini makin tertinggal. Mir mampu menempati posisi ke-10 dengan torehan waktu lap 1 menit 57,872 detik.
Diakui Marini, dia cukup untuk menembus waktu lap 1 menit 57 detik.
Meski begitu, kekhawatiran lebih besar dirasakan Marini terhadap performa motor Honda RC213V dengan ban lama.
Marini sempat melahap 13 putaran beruntun saat melakukan simulasi lomba dengan pace stabil di 1 menit 59 detik.
Sebenarnya, performa Marini ini cukup cepat jika dibandingkan dengan pace para pembalap terdepan saat balapan MotoGP Malaysia musim lalu.
Akan tetapi, ketika melihat pembalap pabrikan lain cukup mudah mencapai waktu lap yang lebih baik dan adanya feeling kurang nyaman di atas motor, Marini patut khawatir.
"Itu sulit. Kami agak kesusahan," keluh Marini, dikutip BolaSport.com dari Crash.net.
"Kami mencoba banyak hal dan juga sempat melakukan simulasi balapan dengan satu paket motor yang mana juga belum terbilang siap."
"Maksud saya, belum siap dari segi pengaturannya. Kami harus bekerja lebih keras dengan kepala kru saya. Kami masih berjalan ke arah yang benar tetapi butuh waktu lebih banyak."
"Saya mengharapkan lebih dari simulasi lomba tetapi ketika ban mulai aus, cara mengendarainya berubah sedikit."
"Sulit untuk terus menekan dalam keadaan seperti itu."
Sementara dengan ban baru, Marini mengaku tidak terlalu khawatir walau masih tertinggal.
Performa Joan Mir membuat Marini cukup percaya diri untuk bersaing dalam adu waktu lap yang sangat menentukan dalam sesi latihan dan kualifikasi.
Meski begitu, diakui Marini bahwa untuk menyamai catatan waktu 1 menit 57 detik seperti Mir, dia harus tampil habis-habisan.
"Saya mengira tidak akan terlalu berat tetapi dengan ban baru, performanya tidak begitu buruk. Kalau kita melihat waktunya Joan, itu sangat bagus," kata Marini.
"Kita harus mengambil risiko besar dan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai 1 menit 57 detik."
"Motornya berfungsi dengan baik tapi kalau dengan ban lama kami banyak mengalami kesulitan," jelas pembalap berusia 26 tahun tersebut lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar