Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Anthony Ginting Pernah Kena, BWF Bantah Tuduhan Manipulasi Undian Turnamen dari Ganda Putra Malaysia

By Wahid Fahrur Annas - Jumat, 23 Februari 2024 | 10:30 WIB
Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada BWF World Tour Finals 2023, di Hangzhou Sports Center Gymnasium, China, 14 Desember.
STR/AFP
Pasangan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, pada BWF World Tour Finals 2023, di Hangzhou Sports Center Gymnasium, China, 14 Desember.

BOLASPORT.COM - Ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, mengkritik Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) perihal hasil undian aneh di All England Open 2024.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik menilai undian yang mereka dapat pada turnamen bulu tangkis BWF World Tour Super 1000 itu sangat merugikan.

Pasalnya mereka sudah harus menghadapi rekan senegara yaitu Goh Sze Fei/Nur Izzuddin pada babak pertama All England Open 2024.

Derbi Malaysia antara Chia/Soh dan Goh/Izzuddin juga bisa terjadi lebih cepat di French Open 2024, sepekan sebelum All England, karena jalur keduanya bersilangan di babak kedua.

Hasil undian ini cukup disayangkan Chia/Soh karena salah satu dari wakil Malaysia dipastikan gugur pada babak-babak awal.

"Saya tidak tahu harus berkata apa karena ini aneh bahwa kami harus menghadapi rekan senegara kami begitu awal," kata Chia kepada Timesport.

"Tidak hanya itu, tapi sepertinya pasangan Malaysia selalu dikelompokkan di paruh undian yang sama, terutama ketika kami bermain di turnamen Eropa."

"Mungkin ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh Federasi Bulutangkis Dunia," ujarnya.

Baca Juga: Rexy Mainaky Sayangkan Apesnya Ganda Putra Malaysia di All England Open 2024, Bakal Ada yang Langsung Pulang

Aaron Chia juga mengritik kenapa ada tiga pasangan Malaysia yang berada di paruh yang sama pada All England Open 2024.

Dengan berada di paruh undian yang sama, para pemain akan berebut satu tempat di babak final.

Jika terus melaju, Chia/Soh berpeluang untuk menghadapi andalan Negeri Jiran lainnya yaitu Ong Yew Sin/Teo Ee Yi di semifinal.

Dalam kasus ganda putra Malaysia, undian semacam ini juga pernah terjadi pada All England Open tahun 2021 dan 2022.

Sementara itu, melansir dari New Straits Times, BWF menepis tuduhan adanya manipulasi dalam sistem undian turnamen mereka.

BWF menyatakan bahwa bagan pertandingan disusus secara acak melalui sistem perangkat lunak di komputer.

"Proses pengundian untuk turnamen HSBC BWF World Tour dilakukan melalui sistem perangkat lunak," demikian bunyi pernyataan BWF.

"(Prosesnya) sungguh acak dalam parameter-paramater dari peraturan tingkat turnamen masing-masing, dan setiap pengundian disetujui oleh wasit turnamen."

"Prosesnya sama untuk semua pengundian kecuali pengundian secara manual yang dilakukan untuk kompetisi dengan format grup."

Dalam peraturan BWF World Tour dinyatakan tidak ada pemisahan pemain dari negara yang sama untuk semua levelnya.

Chia/Soh bukanlah pemain Malaysia pertama yang menyuarakan kritik serupa.

Pada Januari 2020, peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Goh V Shem, juga mengungkapkan kekesalannya karena menghadapi Chia/Soh pada babak pertama.

Mantan rival Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sukamuljo itu juga mengklaim bahwa sepanjang tahun 2019 dia menghadapi Ong/Teo sebanyak 4 kali dengan 3 di antaranya di dua babak awal.

Kemudian saat Malaysia Open 2024 pada Januari lalu, ganda putra China, Liu Yu Chen, meragukan bahwa pengundian dilakukan secara adil melalui unggahan di media sosial.

Kasus undian BWF yang dianggap tidak adil juga pernah dirasakan oleh tunggal putra legendaris China, Chen Long.

Kampiun Olimpiade 2016 marah karena harus melawan jagoan senegara, Lin Dan, pada babak pertama China Open 2019 sehingga meminta pengundian dilakukan secara terbuka.

Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, juga pernah melakukan hal serupa.

"Saya tidak dapat memahami bahwa kita dalam olahraga bulu tangkis tidak memiliki sistem untuk membuat pengundian yang bekerja dengan baik," tulis Antonsen.

"Terlihat berkali-kali bahwa para pemain menghadapi lawan yang sama berulang kali di babak pertama, babak kedua, dan perempat final."

"Hanya untuk memberikan satu contoh: Sekarang kita memiliki situasi di mana (ganda putra Denmark) Mathias Boe/Mads Conard-Petersen menghadapi Han Chengkai/Zhou Haodong (China) di babak pertama untuk keempat kalinya dalam lima turnamen terakhir."

"Saya bukan ahli matematika, tetapi saya tahu pasti bahwa kemungkinan hal itu terjadi hampir tidak ada," ujar Antonsen.

Indonesia? Salah satu momen drawing bau yang terjadi berturut-turut pernah menimpa tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, pada 2022.

Ginting selalu menghadapi pemain nomor satu Viktor Axelsen (Denmark) di perempat final dalam empat turnamen dengan rentang waktu lima bulan.

Ginting menghadapi Axelsen pada babak delapan besar di All England Open (Maret), Indonesia Open (Juni), Malaysia Open (Juni), dan Kejuaraan Dunia (Agustus).

Padahal, perempat final adalah fase paling awal di mana pemain-pemain dari peringkat delapan teratas seperti Axelsen dan Ginting bisa bertemu.

Tepat sebelum Indonesia Open, Ginting juga bertemu Axelsen di semifinal Indonesia Masters. Sayangnya, semua pertandingan itu selalu berakhir dengan kekalahannya.

Baca Juga: Siapa Temani Fajar/Rian, Ricky Soebagdja Jawab Peluang Ganda Putra Indonesia Penuhi Kuota Maksimal Tampil di Olimpiade

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : NST.com.my
REKOMENDASI HARI INI

Bawa Kabar Bagus ke AC Milan, Eliano Reijnders Bocorkan Masa Depan Sang Kakak

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
Arema
11
18
7
PSM
11
18
8
PSBS Biak
10
15
9
Persik
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X