Motta meraih ponten 108 dari maksimal 110, mengalahkan lulusan terbaik berikutnya, Andrea Pirlo (107).
Dia membentuk skuad muda Bologna menjadi unit yang progresif dan lapar menguasai permainan.
Lewat pergerakan pemainnya yang sangat mobil dalam unit yang kompak, I Rossoblu hebat dalam mengendalikan alur bola, tapi juga tangguh saat bertahan dan efektif kala menyerang.
Data Whoscored menampilkan Bologna sebagai tim pemilik rataan penguasaan bola terbanyak ketiga setelah Napoli dan Fiorentina di Serie A musim ini (57,2%).
Dengan balutan metode pressing sejak pemainnya kehilangan bola, mereka pun dikenal jago memutus dan menghentikan serangan lawan.
Bukti rataan tekel tertinggi di liga (17,1 per partai) membuat Nicolo Barella dkk harus mewaspadai tebasan kaki-kaki awak Rossoblu untuk merebut bola.
Kemuculan Joshua Zirkzee sebagai penyerang dengan total tekel terbanyak (25) menunjukkan upaya defensif Bologna sudah dimulai dari lini depan mereka.
Hal ini menjadikan Bologna (24 gol kemasukan) klub dengan pertahanan terbaik ketiga setelah Inter (13) dan Juventus (21).
Uniknya, selain tangguh dalam bertahan, pasukan Thiago Motta amat berbahaya dan efisien ketika menggeber serangan.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Whoscored.com, Sportmediaset.mediaset.it |
Komentar