Mantan juara interim kelas ringan, Tony Ferguson, menjadi contohnya. Untungnya, Poirier tak bernasib sama seperti El Cucuy yang tak pernah menang sejak kalah TKO dari Gaethje.
Poirier tampaknya telah mengetahui peluang di depannya dengan meminta duelnya dengan Saint Denis berdurasi lima ronde, biasanya khusus untuk pertarungan gelar dan main event.
Walau dibarengi gimik pertarungan terakhir, Poirier membuktikan dirinya masih punya taji untuk menantang sang juara lagi.
"Itulah satu-satunya alasan saya bertarung. Saya mulai bertarung untuk menjadi juara dunia, untuk menjadi yang terbaik di dunia, juara sejati," katanya setelah laga, dilansir dari MMA Junkie.
Begitu menyelesaikan Saint Denis, Poirier segera menantang Makhachev selaku divisi. "(Melawan) Islam pada bulan Juni," tulisnya di Twitter.
Makhachev, yang mengaku terkesan dengan kemenangan Poirier, merespons dengan emotikon berjabat tangan dan pedang. Aroma perang sudah tercium, kawan.
Sahabat Khabib Nurmagomedov tersebut memang tidak sabar untuk bertanding setelah libur bulan Ramadan ini.
Di sisi lain, Poirier kebetulan menjadi satu-satunya petarung yang masih lowong karena Charles Oliveira dan Justin Gaethje sudah ditunggu jadwal tanding di UFC 300 pada 13 April.
Ada waktu tiga bulan bagi Poirier untuk mempersiapkan diri. Dia merasa pantas untuk diberi kesempatan lagi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | mmajunkie.com, MMAFighting.com |
Komentar