Mereka ialah Hakan Calhanoglu dan Francesco Acerbi.
Tembakan Alexis Sanchez dan Davy Klaassen digagalkan Jan Oblak, sedangkan penalti terakhir yang menentukan dari Martinez malah melayang jauh ke atas tribune.
Berbagai reaksi di medsos mengolok-oloknya dengan menyebut bola hasil tembakan striker Argentina itu sampai melesat ke luar angkasa.
Di pihak lain, hanya satu dari empat penendang Atletico yang gagal.
BOLA PENALTY LAUTARO MARTINEZ TERPANTAU DARI SATELIT! ⚽️ pic.twitter.com/GgkpS45L4b
— Siaran Bola Live (@SiaranBolaLive) March 13, 2024
Lautaro Martinez's ball has been found finally.. amongst the Legends ????????????#Lautaro pic.twitter.com/nkzMlsPThg
— Zee ???????? ????✈️???????????? (@mzmanzoor) March 14, 2024
Inter Milan dikritik karena tidak belajar dari kesalahan.
Martinez menjadi sorotan pertama karena pemilihan dirinya sebagai eksekutor kunci bertolak belakang dengan rapor buruknya soal tendangan penalti.
Benar Martinez pernah menentukan kelolosan Argentina ke semifinal Piala Dunia 2022 berkat tendangan penentunya pada babak tos-tosan lawan Belanda.
Namun, fakta banyaknya kegagalan dia cetak gol dari titik putih semestinya jadi pertimbangan.
Transfermarkt mencatat Martinez 8 kali gagal membobol gawang musuh dari total 23 eksekusi sejak 2016-2017.
Dengan kata lain, tingkat kegagalannya mencapai 35 persen.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com, Transfermarkt.com |
Komentar