Namun, setelah interval, kesalahan-kesalahan sendiri dilakukan lagi oleh Ginting. Itu membuat dirinya kehilangan 2 angka beruntun sehingga Axelsen mendekat 9-11.
Kelemahan Ginting di area forehand kembali terekspos Axelsen. Selisih poin kedua pemain menipis lagi 11-13.
Sempat unggul 15-12, kesalahan sendiri memperparah situasinya hingga poinnya terkejar 15-15. Keadaan menegangkan memasuki poin krusial.
Ginting berhasil menyamakan kedudukan lagi di angka 17-17, dan sejak itu berhasil mengambil alih kendali permainan untuk memaksakan rubber game dengan kemenangan 21-18.
Masuk ke gim ketiga, eror Ginting kumat lagi saat dia punya beberapa kesempatan menyerang yang cukup terbuka tetapi gagal dimanfaatkan. Dia tertinggal 6-9.
Saat skor 8-9, smes Ginting kembali membentur net sehingga dia rugi sendiri. Salah menebak bola masuk yang dikira keluar membuat ia semakin ketinggalan di interval 8-11.
Sempat mendekat 10-11, Ginting kecolongan dari return service Axelsen yang cepat.
Namun, keajaiban dimulai dari sini. Ginting lebih sabar meladeni semua pukulan Axelsen dan sangat memegang area depan net.
Dari menyamakan 12-12, sang Juara Asia sukses meraup enam angka beruntun sampai akhirnya berbalik unggul jauh 18-12.
Keadaan berbalik menekan bagi sang raja bulu tangkis yang beberapa kali terlihat bermasalah dengan punggung belakangnya sejak akhir gim kedua.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar