Namun, Axelsen tidak terima. Dia merasa Ginting melakukan fault.
Dari sudut pandangnya, shuttlecock belum melewati net. Sedangkan dari pandangan Ginting, shuttlecok sudah berada di areanya dan berhak untuk disambar.
Wasit Fabio Betto asal Italia sendiri tidak meniai adanya pelanggaran atau fault dari Ginting. Poin ke-19 jatuh duluan ke wakil Merah Putih.
Axelsen spontan berteriak dan membuat gesture tak terima dengan tangannya sembari melihat ke bangku pelatihnya, Henrik Rohde.
Kemarahan Axelsen masih terlihat setelah laga. Dia sempat berbicara dengan tatapan tajam kepada Ginting saat bersalaman.
Mengutip dari BadmintonTalk, Axelsen berkata agar Ginting mentraktirnya kopi jika tayangan ulang membuktikan pengembaliannya memang fault.
“We watch the replay after the match and if you’re wrong, you owe me a coffee.” - Viktor Axelsen #BadmintalkPhoto #YAE24 #Perspirex #PDKapanAja #AllEngland2024 pic.twitter.com/GpvcBJBRza
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) March 15, 2024
Kekecewaan Axelsen makin terlihat saat dia meninggalkan lapangan duluan, alih-alih menunggu Ginting dan wasit dalam barisan.
Kepada media Denmark, Axelsen kemudian menumpahkan semua amarahnya pasca-laga tersebut.
"Saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan," kata Axelsen yang masih kesal, dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.
"Tentu saja sangat sedih dan frustrasi (atas insiden itu). Ini benar-benar disayangkan, sangat-sangat disayangkan sekali," katanya penuh kekecewaan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | TV2 Sport Denmark |
Komentar