Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

All England Open 2024 - Sindiran Keras Viktor Axelsen usai Anggap Poin Anthony Ginting Fault: Saya Buta kalau Salah Lihat

By Nestri Y - Sabtu, 16 Maret 2024 | 03:05 WIB
Anthony Sinisuka Ginting saat hendak mengajak salaman Viktor Axelsen (Denmark) yang marah usai kalah di dengan cara kontroversial di babak perempat final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (16/3/2024) dini hari WIB.
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE @BWF TV
Anthony Sinisuka Ginting saat hendak mengajak salaman Viktor Axelsen (Denmark) yang marah usai kalah di dengan cara kontroversial di babak perempat final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (16/3/2024) dini hari WIB.

BOLASPORT.COM - Tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark), meninggalkan lapangan dengan penuh kemarahan setelah kalah dengan kontroversial pada perempat final All England Open 2024.

Viktor Axelsen tersandung di hadapan Anthony Sinisuka Ginting dalam duel sesama unggulan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Sabtu (16/3/2024).

Pertandingan harus berakhir dengan drama yang menguras emosi bagi Axelsen.

Pertemuannya dengan Anthony Ginting untuk ke-18 kalinya harus ditutup dengan kekalahan yang menyesakkan.

Peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 itu tumbang dengan skor akhir 21-8, 18-21, 19-21 dari Ginting sekaligus memperpanjang puasa gelarnya pada tahun ini.

Sedangkan bagi Ginting, itu adalah kemenangan pertamanya atas Axelsen sejak semifinal Indonesia Masters 2020. Dalam 11 pertemuan berikutnya, dia selalu kalah.

Adapun momen kontroversial terjadi pada fase krusial gim ketiga alias gim penentuan ketika kedudukan imbang 18-18.

Ginting yang sempat unggul 18-12, terkejar 6 poin beruntun oleh Axelsen.

Baca Juga: Hasil All England Open 2024 - Viktor Axelsen Akhirnya Tamat di Tangan Anthony Ginting, Sang Raja Salaman dengan Penuh Amarah

Pada reli berikutnya, netting dari Axelsen yang bergulir tipis di net disambar langsung secara cepat oleh Ginting. Bola masuk, dan poin untuk Ginting dengan kedudukan 19-18.

Namun, Axelsen tidak terima. Dia merasa Ginting melakukan fault.

Dari sudut pandangnya, shuttlecock belum melewati net. Sedangkan dari pandangan Ginting, shuttlecok sudah berada di areanya dan berhak untuk disambar.

Wasit Fabio Betto asal Italia sendiri tidak meniai adanya pelanggaran atau fault dari Ginting. Poin ke-19 jatuh duluan ke wakil Merah Putih.

Axelsen spontan berteriak dan membuat gesture tak terima dengan tangannya sembari melihat ke bangku pelatihnya, Henrik Rohde.

Kemarahan Axelsen masih terlihat setelah laga. Dia sempat berbicara dengan tatapan tajam kepada Ginting saat bersalaman.

Mengutip dari BadmintonTalk, Axelsen berkata agar Ginting mentraktirnya kopi jika tayangan ulang membuktikan pengembaliannya memang fault.

Kekecewaan Axelsen makin terlihat saat dia meninggalkan lapangan duluan, alih-alih menunggu Ginting dan wasit dalam barisan.

Kepada media Denmark, Axelsen kemudian menumpahkan semua amarahnya pasca-laga tersebut.

"Saya tidak punya banyak hal untuk dikatakan," kata Axelsen yang masih kesal, dikutip BolaSport.com dari TV2 Sport Denmark.

"Tentu saja sangat sedih dan frustrasi (atas insiden itu). Ini benar-benar disayangkan, sangat-sangat disayangkan sekali," katanya penuh kekecewaan.

Axelsen menjelaskan bahwa sejatinya kebugarannya agak kurang oke. Tapi dia merasa masih punya peluang untuk memenangkan laga hari ini.

Malang bagi jagoan asal Odense tersebut, insiden kontroversial itu mengubah segalanya.

"Saya minta maaf tentang level performa saya. Saya tidak merasa dalam kondisi bagus," ucap Axelsen menambahkan.

"Namun, saya punya peluang untuk menang dan tentu saja saya sangat menyesalkan atas kejadian di akhir," jelasnya.

"Entahlah... kalau misalnya tadi itu bukan fault, itu benar-benar gila. Berarti saya yang buta, mungkin saya harus ke Louis Nielsen (toko kacatama di Denmark, red)," sindir Axelsen.

"Jelas sekali bolanya belum melewati net, saya melihatnya," kata Axelsen memberikan versi pandangan dia.

"Tapi ya sudah lah, begitulah permainan."

"Kadang ada yang tidak sesuai dengan harapan kita. Dan hari ini itu tidak sesuai untuk saya. Tentu disayangkan itu terjadi di kedudukan 18-18, di perempat final turnamen All England."

Ironi bagi Axelsen karena kekalahan tersebut membuat dia kembali harus menahan gelar juara pada awal tahun 2024.

Sampai bulan ketiga tahun kompetisi baru, dia masih belum juga naik podium tertinggi. Axelsen baru akan kembali bertanding saat Kejuaraan Eropa pada bulan depan.

Sementara bagi Anthony Ginting, kemenangannya atas si nomor wahid membuat dia mengukir sejarah pribadi dengan pencapaian terbaik selama kiprahnya mengikuti All England Open.

Ginting juga menjadi tunggal putra Indonesia pertama dalam 15 tahun terakhir yang berhasil melangkah ke semifinal All England Open.

Pemain asal Cimahi itu mengikuti jejak seniornya di SGS PLN Bandung yaitu Taufik Hidayat yang terakhir kali melakukannya pada edisi 2009.

Baca Juga: Hasil Orleans Masters 2024 - Versi Upgrade Rinov/Pitha, Tumbangkan Wakil Jepang untuk ke Semifinal Lagi Setelah 15 Bulan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : TV2 Sport Denmark
REKOMENDASI HARI INI

Mees Hilgers Meleng Sedikit, Twente Dihantam Jagoan Belgia di Liga Europa

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136