Meski menang mudah, Jonatan menganggap pertandingan pertama seakan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Jonatan setidaknya bisa mempelajari kekurangan dan kondisi yang terjadi di atas lapangan.
"Pertandingan hari ini saya gunakan untuk pemanasan. Selain itu kondisi shuttlecock-nya berbeda dengan yang dipakai di All England," kata Jonatan.
"Lajunya kurang stabil untuk setiap pukulannya. Jadi saya gunakan untuk lebih mengenakan feeling touch-nya."
"Juga untuk lebih memantapkan situasi di lapangan, antara kencang atau tidaknya. Feeling-feeling defend-nya, serangannya. Pukulan variasi lob dan chop-nya."
"Tadi saya juga beberapa kali mencoba menarik lawan untuk bermain reli panjang. Tetapi beberapa kali sudah keburu mati duluan."
"Jadi itu sedikit yang kurang dapat dalam pertandingan hari ini. Tetapi ya oke saja karena setiap pertandingan kadang tidak sesuai dengan ekspektasi," tutur Jonatan.
Jonatan siap menghadapi babak kedua dengan lebih percaya diri. Dia akan melawan pemain Hong Kong, Lee Cheuk Yiu.
"Untuk menghadapi pertandingan besok, ya rileks dulu saja. Sambil menunggu siapa lawannya," kata Jonatan yang saat itu masih menunggu lawan.
"Baru nanti setelah ketahuan, dipelajari bagaimana lawannya dan juga berdiskusi dengan pelatih," ujar pemain yang baru saja menjadi juara All England Open ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar