BOLASPORT.COM - Nasib baik dialami tunggal putra, Jonatan Christie, dan tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung, saat melakoni babak pertama Kejuaraan Asia 2024.
Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung sama-sama melewati pertandingan babak 32 besar Kejuaraan Asia 2024 dengan kemenangan meyakinkan.
Keduanya berhasil menyelesaikan pertandingan lewat dua gim saja saat tampil di Ningbo Olympic Sports Center, Ningbo, China, Rabu (10/4/2024).
Gregoria sendiri sukses mengatasi lawan yang sebelum ini selalu menyulitkannya yakni Natsuki Nidaira dari Jepang.
Pada laga tersebut Gregoria berhasil menang dengan skor 21-9, 21-14.
Ini menjadi kemenangan pertama bagi Gregoria atas Nidaira yang diselesaikan lewat straight game.
Pada dua pertemuan sebelumnya, Gregoria selalu direpotkan karena dipaksa bertanding sampai gim ketiga dan 1 jam lebih walau selalu menang.
"Puji Tuhan saya bisa mengatasi lawan hari ini," kata Gregoria dalam kalimatnya sesudah laga melalui PBSI.
"Maklum dalam pertemuan tetakhir hasilnya berbeda dengan pertemuan hari ini. Karena itu saya cukup hati-hati bermain."
"Mengingat di pertemuan terakhir saya banyak melakukan sendiri, tetapi dalam pertandingan hari ini saya bisa bermain lebih rapi. Selain itu lawan juga tidak nyaman."
"Lawan banyak melakukan kesalahan sendiri yang menguntungkan saya," ujarnya.
Gregoria menambahkan kemenangan pada babak pertamanya membuatnya makin termotivasi untuk bisa berbicara banyak pada Kejuaraan Asia 2024.
Pencapaian terbaik Gregoria sebelumnya adalah perempat final. Tunggal putri Indonesia belum pernah merebut medali lagi di Kejuaraan Asia sejak 2003.
"Untuk menghadapi pertandingan berikut, saya masih menunggu lawan," ucap Gregoria.
"Saya punya motivasi tersendiri untuk mengejar target untuk bisa melaju sejauh mungkin di kejuaraan ini," tambahnya.
Lawan Gregoria pada babak kedua sendiri sudah diketahui yakni wakil Taiwan, Pai Yu Po.
Beralih ke tunggal putra, Jonatan Christie juga belum mendapatkan ujian berarti saat meladeni perlawanan pemain ranking 319 dari Filipina, Jewel Angelo Albo.
Jonatan hanya butuh waktu 30 menit untuk melewati babak pertama dengan kemenangan cukup telak 21-12, 21-12.
Meski menang mudah, Jonatan menganggap pertandingan pertama seakan menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan berikutnya.
Jonatan setidaknya bisa mempelajari kekurangan dan kondisi yang terjadi di atas lapangan.
"Pertandingan hari ini saya gunakan untuk pemanasan. Selain itu kondisi shuttlecock-nya berbeda dengan yang dipakai di All England," kata Jonatan.
"Lajunya kurang stabil untuk setiap pukulannya. Jadi saya gunakan untuk lebih mengenakan feeling touch-nya."
"Juga untuk lebih memantapkan situasi di lapangan, antara kencang atau tidaknya. Feeling-feeling defend-nya, serangannya. Pukulan variasi lob dan chop-nya."
"Tadi saya juga beberapa kali mencoba menarik lawan untuk bermain reli panjang. Tetapi beberapa kali sudah keburu mati duluan."
"Jadi itu sedikit yang kurang dapat dalam pertandingan hari ini. Tetapi ya oke saja karena setiap pertandingan kadang tidak sesuai dengan ekspektasi," tutur Jonatan.
Jonatan siap menghadapi babak kedua dengan lebih percaya diri. Dia akan melawan pemain Hong Kong, Lee Cheuk Yiu.
"Untuk menghadapi pertandingan besok, ya rileks dulu saja. Sambil menunggu siapa lawannya," kata Jonatan yang saat itu masih menunggu lawan.
"Baru nanti setelah ketahuan, dipelajari bagaimana lawannya dan juga berdiskusi dengan pelatih," ujar pemain yang baru saja menjadi juara All England Open ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar