"Pelatih juga banyak penawaran, berbagai aspek kami pertimbangkan, mulai teknis, performa, attitude, karena ini permainan tim, Gia ini kalau saya tidak salah baca, dia pemain AS keturunan Italia, orang Italia seperti kita family oriented."
"Saya baru tahu setelah saya berurusan dengan tim Valentino Rossi di Italia. Orang Italia sangat family oriented, kedekatan dengan keluarga dan dengan Mega. Tim saya ini adalah tim yang tidak bermasalah, seperti Liverpool era sekarang."
"Mana pernah saya rekrut pemain bermasalah. Saya menganut prinsip itu dengan mencari pemain yang tertib, mau disiplin, semangat karena kami berkompetisi selama 3 bulan pada Proliga dan berpindah kota."
"Kalau tidak disiplin, termasuk dalam hal makan, ini masuk kriteria kami."
Pertamina sebelumnya sudah memiliki pemain asing lain yakni Polina Shemanova (Rusia) untuk memperkuat tim pada Proliga 2024.
"Sebenarnya ada pilihan lain selain Gia, tetapi pertimbangannya banyak. Ada pemain bagus tetapi attitude tidak benar sehingga berhenti di tengah jalan dan membawa pengaruh buruk," tutur Werry.
"Memang masing-masing bangsa berbeda. Secara langsung tidak ada peran Mega dalam memilih Gia. Namun, secara chemistry dia merasa ingin bermain di Indonesia."
"Dia melihat orang Indonesia seperti Mega. Saya pikir Gia akan senang. Saya melihat dari WA (whatsapp). Isi WA-nya hangat, beda dengan pemain asing lain."
"Mungkin secara pribadi, dia bertanya dengan Mega dan Mega pernah bergabung dengan kami. Pertamina tidak bertanya soal Gia seperti apa kepada Mega."
"Kami harus berhitung karena Gia akan kembali ke AS (di sela kompetisi) sebab adiknya akan menikah dan orangtuanya dibawa."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar