Padahal menyalip bukan pekerjaan mudah di MotoGP.
Teknologi yang makin mutakhir membuat pembalap bisa tampil habis-habisan dalam pengereman, salah satu momen penting untuk menyalip lawan.
Bagi Vinales, masalah ini makin terasa besar, setidaknya sebelum dia bergabung dengan Aprilia pada pertengahan 2021 silam.
Seringkali pace bagus saat tes pramusim hingga latihan bebas tidak dapat diterapkan pembalap yang akhirnya sering disindir sebagai Juara Dunia tes pramusim.
Bahkan kemenangan terakhir Vinales di MotoGP, mengesampingkan sprint, terjadi tiga tahun yang lalu, tepatnya saat balapan MotoGP Qatar.
Sekarang, tidak lagi. Aprilia berhasil memberikan senjata yang melengkapi perbekalan Vinales untuk mengejar hasil terbaik dalam sesi paling penting yakni balapan.
"Yah, dulu saya tidak memiliki senjata yang saya miliki sekarang untuk menyalip," ucap Vinales, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Semua orang tahu dengan sangat baik bahwa dulu saya mengalami kesulitan untuk berada dekat dengan para pembalap lain."
Vinales menguraikan bahwa motor Aprilia RS-GP yang baru makin memungkinkannya untuk mengalahkan rival dalam pengereman.
"Dengan cara memiliki motor sekarang dan dapat melewati batas dengan pengereman, tentu tidak mudah untuk menyalip, tetapi saya bisa mencoba dan itu fantastis," ucapnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar