"Sejujurnya, sejak saya menjalani operasi mata, ada beberapa bagian dari diri saya yang tidak terlihat seperti yang saya inginkan," ungkap Kento Momota dikutip BolaSport.com dari BadSpi.jp.
"Saya tidak dapat menggerakkan tubuh saya sebanyak yang saya inginkan, dan saya merasa sangat lelah bahkan saat latihan rutin, bahkan meskipun aku tidak akan merasa lelah sebelumnya."
"Dan... di tengah semua ini, saya mencoba yang terbaik, namun saya merasa sudah sulit berada pada level di mana saya bisa bersaing dengan pemain top dunia," tandasnya.
Selama ini Momota berusaha bertahan karena dukungan orang-orang terdekat dan penggemarnya.
"Bagian tersulit bagi saya adalah melihat perbedaan antara permainan yang saya impikan dan apa yang dapat saya lakukan sekarang, namun berkat dukungan dan pesan dari banyak orang, saya rasa saya dapat terus maju bahkan ketika saya merasa ingin menyerah," kata mantan tunggal putra nomor satu dunia itu.
"Namun, menurut saya. alasan utama saya bisa terus bermain bulu tangkis adalah karena saya menyukai bulu tangkis."
Meski semua berubah semenejak kecelakaan tragis tersebut, Momota enggan menyalahkan takdir.
Meski, dia tidak menampil bahwa dia sempat bertanya-tanya mengapa hal itu menimpanya.
"Di awal setelah kecelakaan, bohong kalau saya bilang kalau saya tidak bertanya-tanya kenapa saya seperti ini," ucap Momota.
"Dan sejujurnya, itu sangat melelahkan dan menyakitkan, tapi saya tidak menyalahkan kecelakaan itu. Saya tidak mau. Saya bahkan ingin menolaknya. Saya juga berpikir berkat dukungan kuat dari orang-orang di sekitar saya, saya agak bisa bertahan," lanjutnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | badspi.jp |
Komentar