"Berbicara lantang bisa menyakitkan saya dan reputasi saya. Kalau kami bermain ulang, kami akan memenangi pertandingan ini."
"Tapi ini bagian dari pertumbuhan klub dan proses belajar. Kami bersaing dan bermain lebih baik dari Madrid," ujarnya.
There was no goal given to Barcelona after this save made by Andriy Lunin to deny Lamine Yamal after VAR decided that the ball did not cross the line.
There is no goal line technology in LALIGA. pic.twitter.com/ls10yNjquc
— ESPN FC (@ESPNFC) April 21, 2024
Menariknya, kritik keras Xavi ini hanya selang beberapa hari dari aksi ngamuk-ngamuknya sampai menendang properti pertandingan di pinggir lapangan ketika Barca disingkirkan PSG di Liga Champions.
Xavi juga menanggapi komen Ter Stegen, yang menyebut bahwa kepemimpinan wasit memalukan.
"Saya sangat setuju. Itu kenyataannya. Sungguh hal memalukan," imbuh Xavi.
"Saya merasakan ketidakadilan yang mencapai puncaknya hari ini. Pertandingan tidak adil," lanjut eks maestro lini tengah El Barca.
Akibat kekalahan di El Clasico, Barcelona makin tertinggal dari Real Madrid.
Robert Lewandowski cs meraih 70 poin di peringkat kedua, kurang 11 angka dari sang rival bebuyutan yang semakin dekat dengan trofi Liga Spanyol.
Barca harus berharap campur tangan keajaiban dalam 6 partai sisa untuk menanti Madrid tersandung.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mundodeportivo.com |
Komentar