BOLASPORT.COM - Gol hantu dari Lamine Yamal di El Clasico membuat gaduh, orang nomor satu di Barcelona, Joan Laporta, menyerukan untuk tanding ulang melawan Real Madrid.
Duel El Clasico antara Real Madrid dan Barcelona pada jornada ke-32 Liga Spanyol 2023-2024, Minggu (21/4/2024) atau Senin dini hari WIB menyisakan luka bagi tim tamu.
Pertandingan yang berlangsung di Santiago Bernabeu tersebut memang pada akhirnya dimenangkan oleh Real Madrid dengan skor 3-2.
Namun, Barcelona menjadi pihak pesakitan dalam duel melawan Real Madrid.
Itu tak lepas dari adanya gol hantu dari penyerang belia El Barca, Lamine Yamal ke gawang Real Madrid.
Momen tersebut datang pada menit ke-28 lewat skema sepak pojok yang diambil oleh Raphinha.
Bola sempat diteruskan oleh Yamal dan terekam dalam beberapa angle tampak bola sudah melewati garis gawang.
Baca Juga: AC Milan Vs Inter Milan - Walaupun Menang 5-0, Rossoneri Wajib Ganti Pelatih
Adapun kiper Madrid, Andrey Lunin, juga mencoba untuk menangkis bola yang sudah tampak melewati garis dalam tayangan ulang.
Namun, wasit Cesare Soto justru tidak menganggap lesakan Yamal menjadi sebuah gol kendati sudah dilakukan pengecekan via VAR.
Justru tendangan penjuru kembali didapatkan oleh Barcelona.
Situasi itu membuat raksasa Catalunya meradang.
Pasalnya, duel El Clasico jilid 2 di Liga Spanyol itu berjalan sama kuat 1-1 setelah kedua tim berbalas gol.
Barcelona membuka keunggulan via Andreas Christensen sementara Madrid menyamakan skor melalui penalti Vinicius Junior.
Andaikata gol Yamal disahkan maka situasi dan jalannya pertandingan bakal sedikit berbeda.
President @JoanLaportaFCB: "Tools like VAR have to help in achieving a fairer competition, and not otherwise." pic.twitter.com/43sOsSGWwz
— FC Barcelona (@FCBarcelona) April 22, 2024
Kisruh dari gol hantu pemain berusia 16 tahun tersebut membuat geger dunia maya.
Bahkan para pendukung Barcelona sempat melancarkan serangan ke arah presiden Liga Spanyol, Javier Tebas di media sosial Twitter (X).
Javier Tebas sendiri memilih tidak mengomentari hal itu mengingat ia adalah pihak yang lantang menolak adanya teknologi garis gawang di kompetisi Liga Spanyol.
Pada akhirnya presiden Barcelona, Joan Laporta, turun tangan terkait kegaduhan dari hasil di El Clasico tersebut.
Joan Laporta meminta agar klubnya segera mendapatkan bukti dokumentasi dan rekaman laporan wasit dalam rupa audio dan visual dari ruang VAR laga di Santiago Bernabeu.
Orang nomor satu di Barcelona itu melihat adalah kesalahan nyata dalam keputusan wasit yang tidak mengesahkan gol hantu yang dicetak Yamal.
Dikutip BolaSport.com dari laman resmi Barcelona, sebagai bentuk protes, Laporta sudah memberikan pernyataan dan konfirmasi di laman dan media sosial klub.
Baca Juga: Momok Menakutkan Barcelona Itu Bernama Jude Bellingham
Pihaknya menuntut dilakukan jalur hukum agar pertandingan Real Madrid vs Barcelona bisa diulang.
"Dari Barcelona Football Club kami akan segera meminta Komite Teknis Wasit (CTA) dan RFEF untuk memberikan kami semua gambar dan audio yang dihasilkan oleh pertandingan (gol hantu Lamine Yamal)," ucap Laporta.
"Jika, setelah dokumentasi tersebut dianalisis, klub memahami bahwa terdapat kesalahan dalam penilaian permainan, yang mana menurut kami, kami akan menerapkan langkah-langkah yang tepat yang diperlukan untuk membalikkan situasi tanpa, tentu saja, mengesampingkan situasi yudisial yang mungkin muncul."
"Jika dikonfirmasi bahwa itu adalah gol yang sah seperti yang kami pikirkan, kami akan melangkah lebih jauh dan meminta pertandingan ulang seperti yang terjadi di pertandingan Eropa lainnya karena kesalahan VAR."
"Sebagai presiden Barca, saya ingin menyampaikan ketidakpuasan yang disebabkan oleh fakta bahwa, satu hari setelah salah satu pertandingan terpenting di kalender dunia, alat seperti VAR mengatur agenda kami."
"Saya tidak pernah menjadi salah satu pembela VAR yang hebat karena itu menghilangkan spontanitas dari permainan."
"Namun, karena kami memilikinya, saya mendukung penggunaannya untuk menghindari kesalahan yang mengarah pada keputusan yang tidak adil, daripada menciptakan kebingungan dan menunjukkan kriteria yang kontradiktif tergantung pada permainan dan tim," imbuhnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Football-espana.net, Barcelona |
Komentar