Li menunjuk bagaimana Jonatan lebih sedikit melakukan eror. Li sempat hampir bangkit saat mengejar dari 11-18 ke 16-18 di pengujung gim ketiga, tetapi gagal.
"Lawan (Jonatan) membuat lebih sedikit kesalahan," kata Li Shi Feng dikutip BolaSport.com.
"Dan secara keseluruhan, dia benar-benar lebih cepat daripada saya."
"Sayang sekali saya tidak bisa membalikkan keadaan," tambahnya.
Menyorot aksi Jonatan sepanjang Thomas Cup 2024 memang dia terbilang cemerlang.
Walau harus dihujani laga-laga rubber game, mental bertanding Jonatan tak pernah lengah dan memiliki rasio kemenangan 100 persen.
Jonatan tak sekalipun menelan kekalahan sejak fase grup.
Konsistensinya hampir mirip dengan performa Shi Yu Qi yang juga tak terkalahkan selama membela China pada Thomas Cup 2024.
Bahkan dua kali beruntun Shi membantai rival-rivalnya termasuk Anthony Sinisuka Ginting di final dan Lee Zii Jia (Malaysia) pada semifinal sebelumnya.
Jonatan dan Shi Yu Qi pun dapat dikatakan sebagai dua pemain terkuat di Thomas Cup tahun ini.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Aiyuke |
Komentar