Meski digelar di lokasi elite pengembangan bakat muda Prancis, CNF Clairefontaine, namun sebetulnya kurang kondusif untuk duel sepenting play-off antara Timnas U-23 Indonesia dan Guinea ini.
Kedua tim tersebut persisnya akan bermain di salah satu bagian kawasan elite itu, yakni INF Clairefontaine, yang biasa dipakai untuk tempat latihan para pesepak bola Prancis.
Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong menggambarkan tempat itu sebagai "di bawah standar internasional".
Akibatnya, dengan kapasitas stadion yang terlalu kecil, FIFA melarang penonton atau suporter memasuki stadion karena alasan keamanan.
Indonesia dan Guinea sebetulnya berhak marah dan kecewa karena diatur bermain di tempat yang bukan lapangan sepak bola profesional.
Terlebih bagi Shin Tae-yong dan pasukannya yang harus terbang lebih jauh dari Doha, Qatar, ke sana.
Sungguh sebuah ironi ketika Garuda Muda baru saja bermain di salah satu stadion yang menggelar Piala Dunia 2022 di Qatar dalam event Piala Asia U-23 2024, lalu dipaksa tampil di lapangan sepak bola yang apa adanya.
Belum lagi soal anomali FIFA yang memutuskan untuk merahasiakan identitas wasit hingga menjelang kick-off.
Dalam dokumen yang dikirimkan kepada kedua tim, otoritas tertinggi sepak bola dunia itu menyatakan akan mengumumkan wasit dua jam sebelum pertandingan.
Selamat menyaksikan duel penting Timnas U-23 Indonesia versus Guinea yang terasa diremehkan.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar