Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sampai Bikin Sakit Perut, PSSI Beberkan Kondisi Sebenarnya Sepak Bola Indonesia

By Wila Wildayanti - Minggu, 12 Mei 2024 | 07:15 WIB
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam Diskusi Refleksi 94 Tahun PSSi, di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga dalam Diskusi Refleksi 94 Tahun PSSi, di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

BOLASPORT.COM - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga membeberkan realitas sepak bola Indonesia yang bisa membuat pihaknya hingga sakit perut.

Dalam diskusi bersama PSSI Pers, Arya Sinulingga membeberkan kondisi sepak bola yang senenarnya terjadi di lapangan.

Ia mengungkapkan bagaimana kondisi sepak bola di Indoensia yang hingga membuat sakit perut di Diskusi Refleksi 94 Tahun PSSI.

Selama diskusi ini dilangsungkan Arya mengatakan sakit perut beberapa kali karena melihat kondisi yang sebenarnya di sepak bola Tanah Air.

Baca Juga: Maarten Paes Selangkah Lagi Bela Timnas Indonesia, PSSI Upayakan Kebut Naturalisasi Calvin Verdonk dan Jens Raven 

Arya Sinulingga saat ini memang tengah menjabat sebagai Ketua Pelaksana (Plt) Asprov Sumatera Utara.

Sebegai pemimpin Asprov ia pun melihat langsung kondisi yang ada di daerah.

Menurutnya, kondisi sepak bola di Tanah Air membuatnya hingga sakit perut.

Pasalnya, daerah merupakan tempat pemain-pemain berkembang dan lahir.

Akan tetapi, kondisi dari akar rumput di daerah-daerah Indonesia memprihatinkan.

“Yang namanya sumber pemain ada di daerah, kabupaten. Bukan di nasional,” ujar Arya Sinulingga kepada awak media termasuk BolaSport.com, di GBK Arena, Jakarta, Sabtu (11/5/2024).

“Sumber wasit ada di daerah. Federasi enggak punya wasit. Wasit ada di asprov dan askot,” ucapnya.

Namun, kenyataannya saat seleksi buat timnas U-17 Indonesia dan U-20, tim pelatih pun kesulitan mencari.

Ia membeberkan bagaimana pelatih Indra Sjafri melakukan blusukan untuk mencari pemain-pemain di daerah.

Baca Juga: Federasi Sepak Bola Guinea Ungkap Surat Permohonan Maaf PSSI Soal Rasisme

Akan tetapi, saat seleksi hanya beberapa pemain yang lolos dari ratusan yang ikut seleksi.

“Medan adalah penghasil pemain timnas. Saya berkali-kali bilang, kami buat talent scouting dengan Indra Sjafri cari pemain U-20,” kata Arya.

“Yang mendaftar 440 orang, yang lolos hanya satu pemain. Di daerah lain, kita talent scouting untuk U-17, yang daftar 750 orang dan yang lolos nol alias nihil,” jelasnya.

Arya mengatakan bahwa saat ia berada di Sumatera, tentu ia mencoba melihat kondisi di sana.

Ia pun terkejut karena daerah hanya mengandalkan Liga 3 dan Piala Soeratin.

Dengan begitu, untuk klub-klub ini hanya bertanding sebanyak delapan kali.

Padahal dalam standar yang ada, untuk pemain-pemain muda ini minimal memiliki jumlah bermain selama 30 kali.

“Itu pertama kali saya ke Asprov Sumut. Ternyata daerah ini hanya mengandalkan kompetisi program dari federasi yaitu liga 3 dan Soeratin. Enggak ada yang lainnya. Yang ada cuma Jawa Barat dan Jatim,” ucap Arya.

Baca Juga: Soal Perpanjangan Kontrak Hingga 2027, Shin Tae-yong Usung Target Apa?

“Artinya lebih dari 30 provinsi lain, enggak ada kompetisi lain juga. Makanya jangan heran klub Liga 1 banyak di Jatim dan Jabar karena jalan semua. Sementara di daerah lain enggak ada kompetisi.”

“Sumut hanya ada 13 klub liga 3. Mereka hanya main 8 kali sudah dapat tiket nasional. Ternyata di daerah enggak ada yang main bola. Jawabannya cuma satu, bikinlah kompetisi.”

“Padahal minimal anak-anak bermain 30 kali pertandingan tiap tahun.”

Menurutnya dengan tidak adanya kompetisi ini berdampak pada insfrastruktur yang ada.

Arya mengatakan bahwa kompetisi yang tak ajalan itu membuat lapangan di daerah lebih banyak digunakan sebagai pasar malam.

Untuk itu, situasi ini membuat PSSI sakit perut karena permasalahannya bukan hanya dikompetisi saja.

Namun, permasalahan soal pelatih yang bersertifikat pun tak banyak di daerah-daerah.

“Kami cek lagi SSB, jumlahnya lebih dari 700. Ternyata yang ada pelatih sertifikat D enggak sampai 100. Sisanya tanpa lisensi,” kata Arya.

“Padahal Filanesia jelas. Lisensi D hanya untuk ukuran bawah, lisensi C untuk U-12, lisensi B itu untuk sepakbola 9x9.”

Baca Juga: Shin Tae-yong Ungkap Rencana Cari Pemain Naturalisasi Lagi

“Tapi coba cek pelatih Liga 3 lisensinya adalah B. Jadi tak ada pelatih,” tegasnya.

Melihat realitas sepak bola ini, tentu saja membuat Arya merasa sakit perut.

Pasalnya, kondisinya parah, sehingga untuk membenahi sepak bola ini tak akan mudah.

Hal ini karena harus dibenahi dari bawah, sehingga keatasnya pun akan bagus.

“Bagaimana tidak sakit perut saya lihat kenyataan ini,” tutur Arya.

“Apa yang mau dibenahi. Dibenahi itu kalau ada objeknya. Inilah pekerjaan PSSI, memperbanyak wasit, pelatih, dan menggelar kompetisi,” ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Metta Rahma Melati
Sumber : BolaSport.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
24
57
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X