Nilai tersebut setara dengan upah terakhir Pioli, sementara Fonseca pun dapat opsi perpanjangan kontrak untuk tahun ketiga.
Akan tetapi, resistensi muncul karena banyak pihak menilai kualitas Fonseca tidak lebih baik dari Pioli.
Bahkan ada pula yang menilainya masih level medioker ataupun di bawah Pioli.
???????????????? ???????????????????????? ✍ pic.twitter.com/JzAPnqLWi0
— AC Milan (@acmilan) May 24, 2024
Padahal, Rossoneri butuh lonjakan kualitas secepatnya dari pelatih top berpengalaman yang menjamin trofi demi mengatasi ketertinggalan semakin jauh dari tetangganya, Inter.
Apalagi di kubu lain, Juventus selangkah lagi mengamankan tanda tangan Thiago Motta, sosok primadona di mata segunduk klub elite Eropa yang sedang memburu pelatih anyar.
Resistensi ini awalnya terjadi ketika Milan dikaitkan dengan Julen Lopetegui, pelatih asal Spanyol yang akhirnya kini berlabuh di West Ham.
Sejumlah fan mengutarakan penolakan terhadap rencana klub merekrut dia lewat kampanye bertagar #Nopetegui di medsos.
Munculnya kandidat lain ke permukaan tidak cukup memuaskan pendukung Milan, semodel Mark van Bommel atau Marcelo Gallardo.
Khusus Fonseca, belakangan juga muncul kampanye #NONseca yang ditujukan buat menolak kehadiran eks pelatih AS Roma tersebut.
Baca Juga: Alasan AC Milan Pilih Paulo Fonseca, Pasrah kalau Pemain Top Dijual
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Tuttomercatoweb.com |
Komentar