Semakin rebel, Bastianini masih tidak mau menjalankan hukuman kedua hingga jatuhlah hukuman ride-through yang dimaksudkan dia wajib melintasi pit stop.
Tetapi, hal itu pun tidak membuat Bastianini melunak sampai dia menuntaskan balapannya. Dia finis kesembilan, tetapi Stewards pun tidak berhenti di situ, aksi memberontak Bastianini diganjar penalti 32 detik dan membuat hasil akhir balapan Bestia berubah jadi di urutan ke-18.
Setelah balapan, Bastianini ditanya apakah dia mungkin tidak melihat adanya pemberitahuan tentang hukuman pertama? Alih-alih menyangkal, dia justru dengan lantang memperjelas ke-ngeyelan-nya.
"Dasbornya cukup jelas, tapi saya tidak mau," ucap Bastianini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
Pembalap 25 tahun itu punya alasan tersendiri mengapa dia tetap keukeuh tidak mau menjalankan hukiman berlipatganda yang ditimpakan. Karena Bastianini merasa tidak ada yang salah darinya.
"Saya menyalip Alex Marquez di lintasan lurus, kami berdua sama-sama mengerem dengan lambat sebelum tikungan. Dia bahkan mengerem lebih lambat dan menyebabkan saya melebar ke tepi lintasan," jelas Bastianini.
"Saya tidak dapat menahan rem lagi, satu-satunya pilihan saya adalah memotong tikungan. Apa iya saya harus lewat di pinggir lintasannya?" ketus Bastianini kesal.
Setelah memotong jalur pun, Bastianini memperlambat lajunya dan berpikir Alex yang akan dihukum. Namun kenyataan berkata lain.
"Saya kehilangan waktu karena melebar setelah melakukan manuver itu. Saya kira yahg akan dihukum adalah Alex, tetapi ternyata justru saya yang dihukum. Saya tidak setuju dengan keputusan ini dan memutuskan untuk tidak menjalankan long lap."
"Saya tahu sikap saya salah, tapi kami harus melakukan sesuatu (akibat hukuman subjektif) karena seperti ini. Setiap kali setelah balapan ada saja keperluan untuk berbincara dengan Stewards dan beberapa keputusan yang ambigu."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar