Lebih menjengkelkan bagi Bastianini, setelah balapan, Stewards pun menyadari ada kekeliruan dalam keputusan hukuman kepada sang pembalap.
Namun nasi sudah jadi bubur, hasil balapan dia tetap berada di posisi ke-18 walau aslinya finis kesembilan.
"Awalnya mereka bilang hukumannya benar, lalu setelah itu mereka bilang salah. Mereka melihat lagi bahwa keputusan itu salah. Saya berharap posisi ke-9 saya akan kembalik, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa," tandasnya.
Akibat sikap rebel Bastianini, perilakunya pun diprediksi akan mempengaruhi keputusan Ducati dalam bursa transfer pembalap untuk musim depan.
Terkait hal itu, Bastianini tidak takut sama sekali. Dia mengindikasikan sudah rela jika kursinya di Ducati diambil, entah oleh Jorge Martin atau Marc Marquez, yang jelas bayang-bayang masa depan bersama Aprilia sudah mulai terlihat.
"Seperti yang saya bilang, Aprilia bisa menjadi pilihan yang bagus," ujar Bastianini.
"Kami juga punya tawaran lain. Tapi sekarang yang saya pikirkan adalah ke Mugello (MotoGP Italia 2024) dan berusaha juara di sana," tegasnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar