"Saya adalah orang yang berada di kursi pengemudi. Semua orang lain yang berbicara adalah penumpang, atau di kursi belakang. Saya yang menentukan ke mana arahnya."
"Mengetahui bahwa saya memiliki kekuatan itu, dan percaya pada kemampuan saya, saya tidak peduli. Itu semua hanya kebisingan.
“Setiap kali saya pergi ke sana, itu adalah pertarungan. Membunuh atau dibunuh. Saya tahu itu sering digunakan, orang-orang melebih-lebihkan, tetapi itu benar. Saya akan menghabisi Islam, atau dia akan menghabisi saya. Itulah cara saya bertarung," ujar Poirier.
Sementara itu, Makhachev sendiri tak panik dengan kekuatan yang dimiliki Poirier dan bahkan akan membuat laga akan berjalan mudah.
"Dia (Poirier) tidak percaya bisa mengalahkan saya. Pelatihnya juga tidak yakin dia bisa mengalahkan saya. Saya tahu saya bisa membuat laga ini mudah," kata Makhachev.
"Saya akan menghentikannya. Karena saya berada di tingkatan yang berbeda. Saya adalah petarung terbaik di dunia saat ini."
Namun, Makhachev mengetahui bahwa ini adalah pertarungan MMA yang tidak hanya sekadar beradu pukulan dan tendangan saja.
“Sejujurnya, gaya saya adalah gaya terburuk baginya,” kata Makhachev.
“Ia dapat mengalahkan beberapa striker. Ia adalah salah satu striker terbaik dalam permainan ini, namun kami bukan striker. Kami adalah petarung MMA. Kemampuan saya berada di tingkatan yang berbeda."
“Saya dapat menyerang dirinya, namun saya katakan pada kalian, jika saya ingin membuat laga ini mudah, saya tahu caranya dan semua orang juga tahu caranya."
"Selalu saat lawannya menekannya, menyeretnya ke bawah, ia (Poirier) selalu memiliki masalah yang sama," ujar Makhachev.
Baca Juga: Conor McGregor Sudah Memprihatinkan, Islam Makhachev Buka Pintu Jadi Musuh Usai UFC 302
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | MMAjunkie.com |
Komentar