Musim berikutnya, Martin akhirnya menunjukkan kecepatan tinggi hingga menjadi runner-up MotoGP dan memaksa Bagnaia memperjuangkan gelar hingga balapan terakhir.
Namun, Ducati lebih memilih untuk memberi kesempatan lagi kepada Bastianini yang gantian mengalami badai cedera.
Apes, Martin lagi-lagi tidak berjodoh dengan Ducati, bahkan setelah dia menerima janji akan mendapatkan promosi yang sudah dinanti-nanti.
Penyebabnya? Penolakan Marquez untuk menerima tawaran Ducati untuk bergabung dengan tim satelit, Pramac Racing, dan mendapatkan motor pabrikan.
"Pramac itu tim yang bagus, mereka punya potensi yang bagus seperti yang ditunjukkan Martin tapi itu bukan opsi bagi saya," ucap Marquez kepada MotoGP.com pada Kamis (30/5/2024).
Pramac sebenarnya tim kelas A di antara tim satelit Ducati lainnya karena mendapatkan motor pabrikan, berbeda dengan Gresini atau VR46 yang hanya menerima motor lama.
Namun, Marquez memberi tahu Ducati bahwa opsinya hanya bergabung dengan tim pabrikan mereka atau membelot ke pabrikan lainnya.
Masih menurut Autosport, respons Marquez itu membuat Ducati panik dan mengevaluasi kembali langkah mereka untuk merekrut Martin.
Martin juga melihat sinyal bahaya sehingga mencoba untuk terus menjalin kontak dengan Ducati sembari mengevaluasi tawaran dari pabrikan lainnya.
Kekhawatiran Martin akhirnya terjadi. Ducati menunda komitmen mereka untuk menariknya ke tim pabrikan musim depan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, autosport.com, AS.com |
Komentar