Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hasil Kaohsiung Masters 2024 - Tertunduk Menangis, Komang Ayu Terpaksa Menyerah di Tengah Laga Saat Paksa Rubber Game Unggulan 2 Tuan Rumah

By Nestri Y - Sabtu, 22 Juni 2024 | 13:28 WIB
Tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi saat bertanding pada babak pertama Malaysia Masters 2024 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (22/5/2024).
PBSI
Tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi saat bertanding pada babak pertama Malaysia Masters 2024 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (22/5/2024).

BOLASPORT.COM - Asa tunggal putri Indonesia meraih gelar juara pada Kaohsiung Masters 2024 pupus setelah Komang Ayu Cahya Dewi menyerah pada babak semifinal.

Komang harus rela mengakhiri petualangannya di K-Arena, Kaohsiung, Taiwan pada pertandingan semifinal hari ini, Sabtu (22/6/2024) dengan cara yang tak inginkan semua atlet.

Tampil melawan tunggal putri unggulan dua tuan rumah, Wen Chi-Hsu, Komang sebenarnya sempat start dengan baik.

Dia bahkan unggul jauh dan menyetir kendali permainan sebelum goyah di poin-poin krusial.

Sempat melawan dengan memaksakan rubber game, Komang terpaksa harus menelan pil pahit di gim ketiga ketika dia tampak merasakan cedera.

Langkah Komang melambat dan dia akhirnya memutuskan menyerah di pertengahan laga dalam kedudukan skor 20-22, 21-18, 9-14 (retired).

Komang pun sempat tertunduk menangis, karena dia harus menyerah di tengah laga akibat gangguan cedera.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Ditarget Medali Emas dan Diintai Bayang-bayang Perampokan, Ganda Putra Malaysia Pikul Beban Besar

Start gim pertama Komang terlihat sangat apik karena mampu unggul cepat 3-0.

Kecanggungan justru tampak dialami tuan rumah yang banyak melakukan kesalahan sendiri.

Serangan Komang di area forehand corner dan netting tipisnya juga sering jadi lumbung angka baginya hingga terus melaju sampai 8-2.

Sayangnya, setelah itu justru giliran Komang yang panen eror.

Bola-bola pengembaliannya sudah diarahkan benar tapi terlalu melebar.

Kesalahan di area depan juga membuatnya merugi, hingga terkejar 9-8.

Sisi backhand Komang terus diincar, untuk sementara dia masih unggul di interval 11-9.

Setelah interval, Komang masih menjaga keunggulan skor tetapi belum bisa lepas dari intaian wakil tuan rumah unggulan 2 itu.

Bahkan dia akhirnya disamakan di poin krusial 16-16. Terburu-buru menyerang sisi kosong lawan malah membuat pengembalian Komang melebar dan dia tertikung.

Komang berbalik ketinggalan 16-18 akibat kesalahan yang sama. Komang akhirnya justru berbalik tertekan dan kalah di gim pertama dengan skor 20-22.

Pada gim kedua, Komang sebenarnya juga kembali start lebih bagus dari lawan.

Akan tetapi, lagi dan lagi keunggulan itu sia-sia karena Komang perlahan terkejar.

Dari 6-3, dia justru ketikung 9-10 sampai akhirnya tertinggal di interval 9-11.

Padahal, secara permainan, Komang sebenarnya lebih mendominasi serangan, menyetir arah serangan dan membuat lawan pontang-panting.

Tetapi setiap melakukan pukulan eksekusi, dia masih sering terlalu buru-buru dan jadi bumerang.

Komang kian tertinggal 10-13. Dia tak bisa lepas dari tekanan publik tuan rumah yang mendukung Wen Chi Hsu.

Momentum sempat didapat ketika Komang berhasil meraup 5 angka beruntun dan berbalik menekan lawan hingga kedudukan 16-12.

Sejak itu, kendali permainan beralih ke Komang dan dia mampu memanfaatkan momentum untuk merebut gim kedua dengan skor 21-18.

Pada gim ketiga, Komang tertinggal 2-5 tetapi masih berusaha berjuang mengejar hingga menyamakan kedudukan 7-7.

Namun kesalahan sendiri dari pukulan terburu-buru kembali jadi kelemahan Komang hingga dia tertinggal lagi 9-11 sampai 9-14.

Komang mulai terlihat tak bisa melanjutkan laga, dia menghampiri umpire dan menoleh ke arah pelatih untuk memutuskan menyerah di kedudukan tersebut.

Pemain 22 tahun itu juga sempat menangis, sementara pelatih membantunya membawa tas raket untuk keluar lapangan.

Kekalahan Komang memastika gelar juara tunggal putri di tangan wakil tuan rumah karena Wen Chi Hsu akan bertemu Pai Yu Po untuk menggelar final ideal antara unggulan dua versus unggulan satu.

Di sisi lain, hasil tersebut memastikan Indonesia tak mampu meraih gelar juara tunggal putri di ajang BWF Tour Super 100 tersebut karena wakilnya sudah habis.

Kini asa gelar juara tinggal bertumpu pada satu wakil yang belum main yaitu ganda putri Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum.

Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2024 - Dipandu Eks Pelatih Gregoria, Malaysia Pede Akhiri Kekeringan Prestasi dan Mampu Juarai Nomor Beregu

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Janjikan Bonus, Umuh Muchtar: Penting Persib Kondusif dan Juara

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136