BOLASPORT.COM - Manager Ducati, Davide Tardozzi, membeberkan peluang mendatangkan lagi pembalap paling ditakuti Marc Marquez ke MotoGP.
Pembalap paling ditakuti Marc Marquez yaitu Andrea Iannone sedang menjadi perbincangan menyusul performa menjanjikan yang ditunjukkan.
Rider Italia itu sedang naik daun dengan penampilan yang dia tunjukkan bersama tim GoEleven Ducati di pentas World Superbike (WSBK).
Iannone bertengger di peringkat keenam klasemen pembalap WSBK 2024 setelah merampungkan empat seri balapan sejauh ini.
Tak ayal, hasil tersebut seolah membuka kembali jalan rider berusia 34 tahun itu untuk kembali bersaing pada ajang MotoGP di masa depan.
Dengan memperkuat GoEleven Ducati, kans Iannone untuk dilirik dan menjadi salah satu joki Desmosedici GP di kelas utama terbuka.
Meski demikian, pandangan sedikit berbeda diutarakan oleh Davide Tardozzi selaku manajer Ducati Lenovo melalui GPOne.
Tardozzi mengakui bahwa penampilan Iannone pada WSBK 2024 cukup mengesankan meski masih tertahan di peringkat keenam klasemen.
Akan tetapi, MotoGP memiliki level kompetisi yang berbeda yang lebih ketat dan keras dibandingkan WSBK.
Peluang kembali Iannone semakin tidak realistis mengingat banyak perubahan yang sudah terjadi pada saat ini baik dari sisi regulasi hingga teknis.
"Iannone tampil sangat bagus di WSBK, tapi MotoGP adalah sebuah langkah maju," kata Tardozzi, dilansir dari laman Motosan.
"Saya tidak tahu apakah setelah beberapa tahun dia masih bisa menyesuaikan dengan dirinya."
"Selain itu cara membalap juga sudah berubah dan pada saat yang sama karakteristik motor juga," imbuhnya.
Memiliki rider seperti Iannone merupakan hal tersendiri mengingat dia merupakan pembalap satu-satunya yang ditakuti Marc Marquez.
Baby Alien yang musim depan akan naik ke tim pabrikan Ducati dari Gresini Racing sempat dibuat ciut melawan Iannone di kelas Moto2.
"Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakuti Marc Marquez di Moto2," kata Tardozzi menjelaskan.
"Dan dia pantas mendapatkan respek dari seorang peraih delapan gelar juara dunia," imbuhnya.
Tardozzi memastikan bahwa jika dia berada di posisi Iannone maka dia akan mencoba kembali ke MotoGP karena berpikir sebagai pembalap berbakat.
Tetapi dengan menggunakan akal sehat dan dinamika paddock saat ini, Tardozzi yakin itu akan menjadi hal yang rumit.
"Namun, sulit jika seorang pembalap kuat dalam balapan, dia harus percaya dan mencobanya," ucap Tardozzi.
"Oleh karena itu, jika dia percaya bahwa dia kuat, dia harus mencoba," imbuhnya.
Dalam perjalanannya, Iannone sempat menjadi bagian dari tim Ducati pada musim 2013 hingga 2016 bersama Andrea Dovizioso saat itu.
Dia harus rela ditendang dari ajang balap motor paling bergengsi di dunia itu pada musim 2019 saat membela Aprilia.
Kasus doping membuatnya kehilangan tempat dan dengan banding yang setengah hati dia harus menjalani masa hukuman selama 4 tahun.
Reputasi sebagai pembalap yang paling ditakuti Marquez benar-benar disandang Iannone setelah pengamat MotoGP Carlo Pernat memiliki kesaksiannya.
"Saya tidak tahu apakah dia bisa mengalahkan Marquez, mungkin tidak," kata Pernat, dilansir dari GPOne.
"Tapi harus dikatakan bahwa Marquez selalu bilang Iannone adalah satu-satunya pembalap yang ditakutinya," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | GPOne.com, Motosan.es |
Komentar