"Kami berharap mereka suatu hari akan menjadi pasangan nomor satu Malaysia. Setiap pasangan itu berbeda dan perlu menentukan jalannya masing-masing."
"Mungkin saja mereka malah bisa melampaui kami di masa depan, mencapai kejayaan mereka sendiri," tandas Juara Dunia pertama dari Negeri Jiran ini.
Sementara di jajaran para ganda putra senior, Chia/Soh juga memiliki deretan kompatriot yang mulai kembali bisa diandalkan.
Goh Sze Fei/Nur Izzuddin kembali ke level tinggi dengan bertengger di peringkat 13 dunia. Padahal tahun lalu mereka minta dipisah karena konflik di antara keduanya.
Kemudian ada Man Wei Chong/Tee Kai Wun yang baru saja mencapai final Indonesia Open 2024 dan telah menduduki ranking 16.
Jangan lupakan juga duet independen, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, yang juga masih ada di rank 18 dunia.
Ditambah Chia/Soh yang kini menghuni peringkat 5 dunia, Malaysia punya lima pasangan ganda putra yang meramaikan jajaran 20 besar dunia.
Hal tersebut membuat mereka lebih berpeluang mengirim banyak wakil ke turnamen-turnamen elite BWF.
"Untuk saat ini, memiliki lehih banyak pasangan di turnamen tingkat tinggi juga membantu kami karena mengurangi beban tekanan pada kami," kata Chia.
Apa yang tengah dinikmati Malaysia sekarang, sedikit kontras dengan situasi ganda putra Indonesia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | thestar.co.uk |
Komentar