BOLASPORT.COM - Nova Arianto menghadapi problem taktikal di timnas U-16 Indonesia, Laos akan menjadi ujian terberat di fase grup.
Timnas U-16 Indonesia dihadapkan dengan dilema formasi di sisa turnamen ASEAN Cup U-16 2024.
Garuda Muda memenangi dua laga pertama Grup A melawan Singapura dan Filipina dengan skor 3-0, tetapi bukan tanpa problem.
Pelatih Nova Arianto menggunakan dua formasi dalam dua partai tersebut, masing-masing untuk memecahkan masalah babak pertama.
Pada laga pembuka menghadapi Singapura, Nova menyetel 4-4-2 setelah melihat Young Lions yang kebobolan sembilan gol pada dua tahun lalu.
Nyatanya Singapura jauh membaik pada turnamen ini, sehingga bisa mendapatkan penalti pada babak pertama.
Penalti itu bisa dimentahkan Nur Ichsan, tetapi Nova menyadari dirinya perlu mengamankan lini belakang sebagai fondasi menyerang.
Pada babak kedua, formasi 3-4-3 diterapkan untuk meredam serangan Singapura.
Hasilnya, skor 3-0 bisa diamankan, dua gol terakhir tercipta pada babak kedua.
Baca Juga: Misi PB Mansion Orbitkan Atlet Bulu Tangkis Indonesia yang Sasar Prestasi Internasional
"Anda bisa lihat tadi Singapura bisa menyerang lewat bola-bola atas dan memindah dari kiri dan kanan," ujar Nova soal pergantian formasi di tengah laga.
"Bersyukur para pemain bisa lebih cepat beradaptasi dengan formasi yang baru, sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan hasil."
Situasi tersebut melatarbelakangi pemilihan Nova untuk formasi laga kedua menghadapi Filipina.
Kali ini, pakem 3-4-3 dipilih pada awal pertandingan.
Nyatanya dengan formasi ini Indonesia kesulitan menembus pertahanan rendah Young Azkals.
Tak ada gol tercipta pada babak pertama, karena Indonesia kekurangan orang di lini depan.
Pada babak kedua, Nova memutuskan mengorbankan satu bek tengah, dan mengubah formasi menjadi 4-4-2.
Hasilnya moncer, tiga gol digelontorkan ke gawang Filipina.
"Itu yang kita coba perbaiki di babak kedua ya, termasuk kita dalam mengubah formasi dari 3-4-3 ke 4-4-2," terang pelatih 44 tahun itu.
Baca Juga: Dewa United Berencana Pindah ke Stadion Pakansari untuk Liga 1
"(Juga) masalah fisik ya, saya bersyukur pemain-pemain Indonesia mempunyai secara fisik lebih unggul daripada mereka."
Jika pada laga pertama formasi 3-4-3 membuahkan kemenangan, pada laga kedua justru formasi 4-4-2 yang mengantarkan tiga poin.
Dalam empat babak yang telah dilakoni timnas U-16 di Stadion Manahan, formasi 3-4-3 dan 4-4-2 masing-masing telah dicoba dua babak.
Bisa dikatakan, Nova belum menemukan sistem terbaik untuk anak asuhnya.
Sebuah kemajuan berarti bagi sepak bola Tanah Air bahwa anak-anak semuda itu fasih bermain dua taktik dalam satu pertandingan.
Begitu pula, hal ini bagus bagi Nova Arianto yang menjalani turnamen internasional pertamanya sebagai pelatih kepala.
Pada Kamis (27/6/2024), Laos akan menjadi lawan tersulit, jika melihat klasemen.
Patut ditunggu bagaimana Nova yang berguru pada Shin Tae-yong menyetel formasi Indonesia untuk menghadapi Laos, berikut lawan berat di semifinal atau final.
Baca Juga: Dewa United Berencana Pindah ke Stadion Pakansari untuk Liga 1
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Komentar