Reputasi pabrikan asal Mattighofen itu sudah tercoreng ketika memberi janji palsu kepada Danilo Petrucci dan Iker Lecuona akan perpanjangan kontrak pada musim 2020 silam.
Dua pembalap Tech3 tersebut diadu untuk satu kursi tersisa yang pada akhirnya malah diberikan kepada pembalap lainnya yakni Raul Fernandez, calon debutan kala itu.
Tindakan KTM makin sulit diterima karena hubungan Petrucci dan Lecuona rupanya renggang karena persaingan yang pada akhirnya sia-sia.
Lecuona pun menangis ketika kesepakatan KTM dengan Fernandez secara tiba-tiba di tengah akhir pekan lomba. "KTM dari sisi saya, bertindak sangat, sangat jahat," kenangnya.
Tahun berikutnya giliran Remy Gardner, pembalap lain yang menggantikan Petrucci-Lecuona, yang diperlakukan dengan keji oleh KTM.
Kontrak putra legenda balap, Wayne Gardner, itu tidak diperpanjang karena alasan dirinya 'tidak profesional' tanpa penjelasan lebih lanjut.
Padahal, Gardner belum genap semusim di MotoGP. Dia juga sempat mendapatkan harapan palsu karena melihat sinyal-sinyal akan dipertahankan.
Disinyalir bahwa perselisihan antara KTM dan manajer Gardner yaitu Paco Sanchez menjadi alasan kenapa pembalap Australia itu keluar.
"Sulit dipercaya setelah enam bulan di MotoGP, Remy, juara dunia Moto2, tidak akan punya tempat pada 2023," demikian curhatan Wayne di Twitter saat itu.
Adapun tahun ini, Miller tak keluar sendirian. Pembalap Tech3, Augusto Fernandez, juga harus mencari tim baru karena tidak dipertahankan.
Fernandez menjadi Juara Dunia Moto2 kedua setelah Gardner yang kiprahnya di kelas utama tidak bertahan lama dengan KTM.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Ternyata Takut Saat Minta Izin Valentino Rossi Pindah ke Tim Pertama The Doctor
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Komentar