BOLASPORT.COM - Kisah Jack Miller dalam bursa transfer MotoGP rupanya tak kalah nelangsa dari Jorge Martin yang diserobot Marc Marquez dalam perebutan kursi tim Ducati.
Seperti diketahui, Jorge Martin tadinya mendapat konfirmasi dari Ducati bahwa dia menjadi calon terkuat untuk menjadi rekan setim Francesco Bagnaia pada MotoGP 2025.
Akan tetapi, situasi berubah ketika Marc Marquez menggunakan daya tawarnya.
Ducati akhirnya memilih Marquez meski Martin telah menunjukkan prestasi tinggi dengan menjadi runner-up musim lalu dan sedang memimpin kejuaraan musim ini.
Situasi yang tak kalah miris juga dialami Jack Miller yang harus bersiap-siap untuk keluar dari KTM pada akhir musim ini.
Jack Miller tidak kebagian tempat di skuad KTM musim depan karena empat kursi sudah dikunci seluruhnya.
Kursi Miller di tim pabrikan Red Bull KTM akan diberikan kepada bocah ajaib Pedro Acosta sebagai hadiah atas performa kuat di musim debutnya.
Adapun kesempatan kedua bareng tim satelit, Tech3, melayang karena KTM lebih memilih untuk merekrut dua pembalap anyar sekaligus yakni Maverick Vinales dan Enea Bastianini.
Baca Juga: Pertaruhan Ducati Bikin Lawan Bingung, 3 Jagoan dan 1 Tim Dikorbankan demi Marc Marquez Seorang
Ironisnya, peristiwa ini terjadi setelah KTM meyakinkan Miller agar tidak perlu bernegosiasi dengan tim lainnya karena dirinya akan dipertahankan.
"Terakhir kali saya dengar mereka berkata, 'Tidak usah berbicara dengan siapapun karena kami ingin menahan Anda di keluarga ini'," ungkap Miller, dikutip dari The-Race.
"Dan kemudian saya mendapatkan panggilan tiga jam sebelum rilis pers (tentang Vinales dan Bastianini) keluar yang berkata bahwa saya tidak mendapatkan sebuah kontrak."
"Jadi ya, saya cukup terkejut," imbuh pembalap asal Australia tersebut.
Direktur Motorsport KTM, Pit Beirer, sebenarnya telah memberi kredit kepada Miller atas jasanya dalam meningkatkan performa motor balap KTM RC16.
Membawa ilmu dari Ducati, Miller dan kepala krunya, Christian Pupulin, mampu menemukan solusi melalui setelan elektronik pada awal musim lalu.
Apes, bukan Miller yang diuntungkan dengan penemuan tersebut.
"Saya masih yakin bahwa Jack telah membuat motor kami menjadi lebih baik dan sepertinya dia mungkin yang terakhir mendapatkan keuntungan darinya," kata Beirer kepada Crash.net.
"Jadi target kami sekarang - bukan jangka menengah, bukan jangka panjang, tapi untuk Assen - adalah mengembalikan Jack ke jalur yang benar."
Beirier menegaskan pihaknya tetap akan membantu Miller demi memperbesar kans pembalapnya itu untuk menemukan tim terbaik untuk musim depan.
Meski demikian, KTM tidak menolong diri mereka sendiri karena bukan kali ini saja mereka bertindak semena-mena.
Reputasi pabrikan asal Mattighofen itu sudah tercoreng ketika memberi janji palsu kepada Danilo Petrucci dan Iker Lecuona akan perpanjangan kontrak pada musim 2020 silam.
Dua pembalap Tech3 tersebut diadu untuk satu kursi tersisa yang pada akhirnya malah diberikan kepada pembalap lainnya yakni Raul Fernandez, calon debutan kala itu.
Tindakan KTM makin sulit diterima karena hubungan Petrucci dan Lecuona rupanya renggang karena persaingan yang pada akhirnya sia-sia.
Lecuona pun menangis ketika kesepakatan KTM dengan Fernandez secara tiba-tiba di tengah akhir pekan lomba. "KTM dari sisi saya, bertindak sangat, sangat jahat," kenangnya.
Tahun berikutnya giliran Remy Gardner, pembalap lain yang menggantikan Petrucci-Lecuona, yang diperlakukan dengan keji oleh KTM.
Kontrak putra legenda balap, Wayne Gardner, itu tidak diperpanjang karena alasan dirinya 'tidak profesional' tanpa penjelasan lebih lanjut.
Padahal, Gardner belum genap semusim di MotoGP. Dia juga sempat mendapatkan harapan palsu karena melihat sinyal-sinyal akan dipertahankan.
Disinyalir bahwa perselisihan antara KTM dan manajer Gardner yaitu Paco Sanchez menjadi alasan kenapa pembalap Australia itu keluar.
"Sulit dipercaya setelah enam bulan di MotoGP, Remy, juara dunia Moto2, tidak akan punya tempat pada 2023," demikian curhatan Wayne di Twitter saat itu.
Adapun tahun ini, Miller tak keluar sendirian. Pembalap Tech3, Augusto Fernandez, juga harus mencari tim baru karena tidak dipertahankan.
Fernandez menjadi Juara Dunia Moto2 kedua setelah Gardner yang kiprahnya di kelas utama tidak bertahan lama dengan KTM.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Ternyata Takut Saat Minta Izin Valentino Rossi Pindah ke Tim Pertama The Doctor
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Komentar