Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pernyataan BWF soal Kematian Tunggal Putra Masa Depan Malah Menyalahkan, China Soroti Sistem dan Jadwal Kompetisi yang Tak Masuk Akal

By Delia Mustikasari - Rabu, 3 Juli 2024 | 06:20 WIB
Tim bulu tangkis China juara nomor beregu Kejuaraan Asia Junior 2024 pada Selasa, 2 Juli 2024
Erly BAHTIAR/PBSI
Tim bulu tangkis China juara nomor beregu Kejuaraan Asia Junior 2024 pada Selasa, 2 Juli 2024

Faktanya, dalam 20 tahun terakhir, keluhan tentang bulu tangkis, sistem dan jadwal kompetisi hampir menemani perkembangan internasional kompetisi di bawah sistem BWF.

Sistem kompetisi 21 poin saat ini membutuhkan terlalu banyak kebugaran fisik dari atlet, sementara jdwal turnamen terlalu padat dan memiliki kebijakan poin ketat yang selanjutnya meningkatkan risiko cedera pada atlet.

Format pertandingan bulu tangkis saat ini adalah best-of-three, dengan 21 poin per
game adalah hasil dari beberapa reformasi.

Namun, perubahan telah terjadi menjadi lebih keterlaluan. Alasan untuk mengubah sistem poin 21 adalah bulu tangkis tidak sangat menghibur karena kompleksnya
mencetak logika dan kecepatan lambat. 

Itu harapan awal adalah bahwa sistem poin 21 akan mempercepat kecepatan permainan dan mengurangi membebani atlet dan penonton, meningkatkan kemungkinan gangguan, dan menjadikannya sama menghiburnya dengan olahraga
seperti sepak bola dan bola basket.

Tetapi, fakta-fakta tersebut dengan keras menampar muka mereka muka setelah sistem skor itu. Peluang gangguannya bukan bertambah, tetapi durasi permainannya bahkan lebih lama dari sistem 15 poin.

"Sistem permainan 21 poin dapat dengan mudah bertahan lebih dari satu
jam, terutama di nomor  tunggal yang memakan banyak fisik dan energi," aku Lin Dan.

Dalam 10 tahun terakhir, BWF telah mencoba berkali-kali untuk mengubah sistem poin 21 ke poin 11, tetapi semuanya gagal.

Namun, BWF bergerak bukan untuk mengurangi beban pada atlet.

Sebelumnya, pejabat Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) dengan jelas menunjukkan bahwa alasan mengapa BWF mempromosikan sistem 11 poin adalah untuk mematahkan monopoli Asia dalam bulu tangkis.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : aiyuke.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X