"Sistem 21 poin asli tidak hanya menguji kebugaran fisik para pemain dan
keterampilan, tetapi juga menguji psikologi pemain. Tapi setelah direformasi menjadi sistem 11 poin, itu akan meningkat keacakan permainan," ucap pejabat tersebut.
Keluhan tentang jadwal turnamen bahkan lebih parah. Hampir di semua tempat
kompetisi yang diwawancarai medua, ada peserta mengeluh.
Menurut kalender, 2024 turnamen penting yang dirilis oleh BWF lebih dari 50 turnamen.
Contohnya setelah Malaysia Open 2024, ada India Open, dan Indonesia Masters 2024 dalam tiga pekan beruntun.
Rencana perjalanan seperti itu bagi atlet tidak hanya memakan waktu dan uang, tetapi juga sangat tidak menguntungkan bagi atlet untuk menyesuaikan diri.
Zhang Zhi Jie sendiri bermain sebagai tunggal putra pada nomor beregu Kejuaraan Asia Junior 2024 sebanyak dua kali pada 29 dan 30 Juni.
Dulu, China Open adalah turnamen yang selalu dilanda "gelombang penarikan" pemain karena jadwal yang padat dan menyebabkan cedera pada pemain.
Pada 2010,nama-nama besar seperti Lee Chong Wei, Peter Gade, dan Rasmussen semuanya merindukan China Open.
"Super Dan" juga memilih untuk menarik diri setelah bertahan hingga babak kedua,
"Kasihan sekali seluruh peserta bahwa kami bekerja keras untuk mengatur
kompetisi, tetapi kami tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan karena kelelahan
pemain tingkat tinggi."
Penggemar bulu tangkis dan netizen berharap tragedi ini tidak terjadi lagi dan semakin banyak perhatian masyarakat terhadap kesehatan pemain.
BWF tak hanya diminta mengubah regulasi medis, tetapi juga merevisi peraturan kompetisi dan memperbaiki jadwal serta sistem kompetisi.
"Tujuannya agar atlet dapat bersaing lebih aman dan banyak lagi
kondisi yang menyelamatkan nyawa, sekaligus memperpanjang umur dan karier atlet," demikian tulis Aiyuke.
Baca Juga: Update Ranking BWF - Ahsan/Hendra Dekati 10 Besar, Ester dan Komang Naik Cuma-Cuma, Jonatan Terancam
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | aiyuke.com |
Komentar