Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Jerman 2024 - Pasrah Setelah Marah-marah, Marc Marquez: Kita Bukan Superman

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 7 Juli 2024 | 06:20 WIB
Pembalap Gresini, Marc Marquez (93), bersaing dengan Raul Fernandez dari Trackhouse Racing (25) dan Brad Binder dari Red Bull KTM (33) pada sprint MotoGP Jerman di Sachsenring, Saxony, Jerman, 6 Juli 2024.
MOTOGP.COM
Pembalap Gresini, Marc Marquez (93), bersaing dengan Raul Fernandez dari Trackhouse Racing (25) dan Brad Binder dari Red Bull KTM (33) pada sprint MotoGP Jerman di Sachsenring, Saxony, Jerman, 6 Juli 2024.

BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini Racing, Marc Marquez, mencoba berdamai dengan kemalangan demi kemalangan yang terjadi pada akhir pekan lomba yang seharusnya berjalan dengan sempurna.

Nama Marc Marquez sudah muncul ke permukaan sebagai pembalap yang difavoritkan untuk menang jelang MotoGP Jerman.

Rekor Marquez yang impresif di Sachsenring berupa 11 kemenangan beruntun di semua kelas pada 2010-2019 dan 2021 menjadi penyebabnya.

Meski begitu, juara dunia delapan kali itu sadar bahwa situasinya berbeda.

Minder melihat kecepatan dua pembalap terkuat saat ini yaitu Jorge Martin (Prima Pramac) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), dia mengaku butuh akhir pekan sempurna untuk menang.

Sayangnya, alih-alih sempurna, justru masalah demi masalah yang menghampiri Marquez hingga 'hanya' finis di posisi keenam pada sprint MotoGP Jerman, Sabtu (7/7/2024).

"Dalam hidup ini ada sejumlah hal yang tidak bisa dikendalikan," kata Marquez setelah lomba, dilansir dari GPOne.com.

"Meski begitu, dengan masalah-masalah ini, kami bangkit, start dari posisi ke-13 dan finis ke-6."

Baca Juga: Hasil Sprint MotoGP Jerman 2024 - Comeback Terlambat Marc Marquez, Martin Menang Usai Asapi Bagnaia

"Catatan positifnya adalah ketika saya mendapatkan jalur yang kosong, kecepatannya kurang lebih sama seperti pembalap-pembalap terdepan."

Seperti yang sudah disebutkan, Marquez mengalami petaka bertubi-tubi.

Hari pertama sudah berakhir dengan nestapa karena kecelakaan highside yang dialaminya pada sesi practice atau latihan menyebabkan retak tulang jari telunjuk dan memar di tulang rusuk.

Memar di bagian dada ini yang paling menggangu Marquez. Dia segera merasakan nyeri begitu menarik napas lebih dalam karena harus bermanuver dengan intens.

Marquez pun mengaku dirinya harus tampil dengan obat penahan rasa sakit yang paling mujarab demi bisa bertahan.

"Untungnya cuma ada 2 tikungan kanan, di sirkuit lain saya bisa memastikan bahwa mustahil untuk balapan dengan kondisi ini," ucap Marquez.

Apakah sampai di situ masalahnya? Tidak. Marquez juga sempat emosi dengan hasil buruk yang diraihnya saat kualifikasi.

Cedera saat practice membuat Marquez harus memulai dari kualifikasi 1. Apes, awalannya tidak berjalan baik karena masalah dengan pemilihan ban.

Kemalangan kembali menghampiri Marquez.

Ketika dia hendak meningkatkan waktu lap, pembalap lainnya, Stefan Bradl, pembalap wild card dari Honda, memotong lintasan tepat ketika Marquez berada di belakangnya.

Marquez terlihat marah. Permintaan maaf dari Bradl saat latihan start pun ditepisnya. Namun, si Alien membantah emosinya semata-mata tertuju kepada Bradl saja.

"Awalnya jelas saya marah tetapi bukan terhadap dirinya, tetapi lebih karena fakta bahwa saya memiliki masalah teknis dan kehilangan waktu," aku Marquez.

"Hal-hal demikian bisa terjadi. Sirkuitnya sempit dan sulit untuk memahami situasinya, terutama ketika kita di sini bersama seorang wild card."

Marquez sendiri merasa masih bisa naik satu posisi lagi saat sprint. Dengan durasi lomba lebih lama dua kali lipat, akankah keajaiban terjadi bagi sang Raja Sachsenring?

Menurut Marquez, diperlukan akhir pekan yang sempurna untuk bisa menang dan kini dia tidak memilikinya.

Posisi start yang buruk merugikan Marquez karena dia harus merangsek sejak awal.

Masalahnya, tidak banyak tempat untuk menyalip di Sachsenring karena sempit, utamanya saat pembalap berkerumun di lap-lap awal.

"Kita bukan Superman, setelah tikungan pertama, kita tidak memiliki kesempatan lain sampai tikungan 12, itu mustahil," ucap pembalap berusia 31 tahun itu.

"Jadi kami harus sabar dan memahami bahwa inilah situasinya. Saya tidak akan tampil melewati batas, mencoba untuk memahami sensasi dengan motornya dengan memberikan 100 persen."

Baca Juga: Klasemen MotoGP 2024 - Martin Perkasa, Marquez Makin Jauh dari Puncak

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

REKOMENDASI HARI INI

Akhirnya Ruben Amorim Rasakan Aura Kandang Man United, Spesial dan Bikin Nagih!

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136