Musim 2020 menjadi musim terbaik Morbidelli ketika dia menjadi runner-up kejuaraan dengan catatan 3 kemenangan. Sayangnya, cedera lutut mengganggu kariernya kemudian.
Niat Morbidelli untuk bangkit dengan merapat ke Pramac, tim satelit utama Ducati, pada musim ini juga menghadapi jalan terjal.
Kecelakaan saat latihan menyebabkannya melewatkan seluruh tes pramusim.
Baru bisa terlibat dalam persaingan untuk posisi tiga besar pada balapan MotoGP Jerman kemarin, Morbidelli terancam kalah dukungan meski di tim VR46 sekalipun.
Kabarnya Morbidelli hanya mendapatkan motor Ducati lama pada musim depan alias Desmosedici GP24 yang ditungganginya sekarang bersama Pramac.
Adapun motor anyar diberikan kepada calon rekan setimnya yaitu Fabio Di Giannantonio yang mendapatkan kontrak secara langsung dari Ducati.
Meski demikian, bagi Morbidelli, bisa bergabung dengan VR46 akan menyempurnakan kariernya sebagai pembalap.
"Saya berutang banyak kepada seluruh grup VR46, bukan hanya kepada Vale. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan saya pribadi dan pembalap seperti sekarang," katanya.
"Berlomba bagi mereka akan menjadi akhir yang indah."
"Untuk bisa bangkit dan menang pada tahun ini bersama Pramac akan terasa sangat hebat dan untuk melakukannya bersama VR46 akan ... saya tidak ingin memikirkannya sekarang."
Tetap mengendarai motor yang sama juga bisa menjadi keuntungan bagi Morbidelli. Sebab, kesuksesannya justru terjadi ketika berlomba dengan motor lawas.
"Saya merasa sangat nyaman dengan GP24, tetapi itu adalah sesuatu yang masih perlu kami kembangkan," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, GPOne.com |
Komentar