BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac, Franco Morbidelli. senang dengan rumor yang mengaitkan dirinya dengan tim Pertamina Enduro VR46.
Franco Morbidelli menjadi salah satu kandidat terkuat untuk tim Pertamina Enduro VR46 dalam bursa transfer MotoGP.
Juara dunia satu kali itu disebut-sebut akan menggantikan Marco Bezzecchi yang pindah ke Aprilia Racing pada musim 2025.
Menanggapi kabar tersebut, Morbidelli mengaku senang.
"Pastinya saya dengan senang hati melakukannya. Akan menjadi kisah yang hebat untuk berlomba bagi Valentino," katanya, dilansir dari GPOne.
Morbidelli merupakan anggota VR46 Riders Academy yang dibentuk oleh Valentino Rossi untuk mengorbitkan pembalap-pembalap muda dari negara asalnya, Italia, ke MotoGP.
Adapun tim balap VR46 adalah salah satu instrumennya.
Menariknya, Morbidelli belum pernah memperkuat VR46 sejak tim balap asal Tavullia itu tampil perdana di kelas Moto3 pada 2014 hingga melebarkan sayap ke kelas MotoGP pada 2022.
Baca Juga: Musim Panas Sempurna Pecco Bagnaia, Naik ke Puncak Klasemen MotoGP dan Juga Naik ke Pelaminan
Padahal Morbidelli menjadi salah satu anggota pertama dari VR46 Riders Academy, bahkan dia sudah bergabung sebelum organisasi itu dibentuk secara resmi.
Rossi membantu Morbidelli untuk berkembang sebagai pembalap menyusul kematian ayahnya karena mengakhiri hidupnya sendiri.
Mengutip Motorsport.com, Morbidelli dan Rossi saling mengenal karena hubungan pertemanan antara ayah mereka.
Graziano, ayah Rossi, menyarankan Livio, ayah Morbidelli, untuk pindah dari Roma ke Tavullia demi karier putranya di dunia balap.
Sayangnya, Livio tidak sempat menyaksikan kesuksesan putranya karena mengakhiri hidupnya. Dari sana, Rossi tergerak untuk memberikan bantuan.
Meski Rossi menganggap Marco Simoncelli sebagai pembalap pertama di akademi, niat membantu Morbidelli lah yang memunculkan kembali semangat untuk mengerjakan proyek ini secara serius.
"Pada periode yang sama (dengan meninggalnya Simoncelli), Franco Morbidelli memiliki masalah karena kematian ayahnya," kata Rossi dalam interviu dengan Graham Bensinger pada 2021.
"Franco sedikit kehilangan arah. Jadi saya dan teman-teman saya berkata, 'Kenapa kita tidak memulai untuk membantunya?'"
"Kami mulai membantunya dan beginilah akademinya terlahir."
Morbidelli menjawab kepercayaan Rossi dengan menjuarai kelas Moto2 pada 2017. Dia menjadi orang Italia pertama yang menjadi juara dunia setelah The Doctor sendiri.
Pembalap blasteran Italia-Brasil itu juga menjadi pembalap jebolan akademi pertama yang tembus ke MotoGP dan meraih kemenangan di kelas para raja.
Musim 2020 menjadi musim terbaik Morbidelli ketika dia menjadi runner-up kejuaraan dengan catatan 3 kemenangan. Sayangnya, cedera lutut mengganggu kariernya kemudian.
Niat Morbidelli untuk bangkit dengan merapat ke Pramac, tim satelit utama Ducati, pada musim ini juga menghadapi jalan terjal.
Kecelakaan saat latihan menyebabkannya melewatkan seluruh tes pramusim.
Baru bisa terlibat dalam persaingan untuk posisi tiga besar pada balapan MotoGP Jerman kemarin, Morbidelli terancam kalah dukungan meski di tim VR46 sekalipun.
Kabarnya Morbidelli hanya mendapatkan motor Ducati lama pada musim depan alias Desmosedici GP24 yang ditungganginya sekarang bersama Pramac.
Adapun motor anyar diberikan kepada calon rekan setimnya yaitu Fabio Di Giannantonio yang mendapatkan kontrak secara langsung dari Ducati.
Meski demikian, bagi Morbidelli, bisa bergabung dengan VR46 akan menyempurnakan kariernya sebagai pembalap.
"Saya berutang banyak kepada seluruh grup VR46, bukan hanya kepada Vale. Mereka adalah orang-orang yang menjadikan saya pribadi dan pembalap seperti sekarang," katanya.
"Berlomba bagi mereka akan menjadi akhir yang indah."
"Untuk bisa bangkit dan menang pada tahun ini bersama Pramac akan terasa sangat hebat dan untuk melakukannya bersama VR46 akan ... saya tidak ingin memikirkannya sekarang."
Tetap mengendarai motor yang sama juga bisa menjadi keuntungan bagi Morbidelli. Sebab, kesuksesannya justru terjadi ketika berlomba dengan motor lawas.
"Saya merasa sangat nyaman dengan GP24, tetapi itu adalah sesuatu yang masih perlu kami kembangkan," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Motorsport.com, GPOne.com |
Komentar