Acara tinju ini awalnya dilaksanakan di gudang, sebelum akhirnya digelar di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY) di Jalan Bantul, Kota Yogyakarta.
"Itu bermula dengan ide yang sangat lucu, yaitu kita biasa juga sering berantem lah di luar," tutur Adhi melanjutkan.
"Maksudnya ini ada massa, mending berantem, habis itu ngobrol, dan terus akhirnya kita bikinlah waktu itu lucu-lucuan bikin tinju di gudangnya teman."
"Saat itu aku izin memakai di pendoponya PASTY, waktu itu kita mau bikin fokus ke street fight," imbuhnya.
Acara tinju tersebut terinspirasi dari film kondang berjudul Fight Club yang dirilis pada tahun 1999 dan disutradari oleh David Fincher.
Gelaran tinju ini memiliki slogan no win, no lose, no pressure (tidak ada kemenangan, tidak ada kekalahan, dan tidak ada tekanan).
Setiap pertarungan tinju digelar dengan konsep fun, tetapi tetap memperhatikan aturan yang berlaku secara internasional.
Awalnya acara ini digelar setiap Jumat malam, tetapi lonjakan pendaftar membuat panitia menggesernya jadi acara dua mingguan.
Seperti slogannya, tidak ada pemenang dalam duel Fight Club YK. Sebagai gantinya, setiap pemain yang berani mengaku kalah bakal mendapatkan apresiasi dari para penonton.
"Kita harus jujur bahwa mereka ingin terlihat sangar tapi dalam spektrum yang salah," ujarnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar