Salah satunya adalah tunggal putra di mana tren hattrick medali emas China sejak Beijing 2008 hingga Rio 2016 terputus pada edisi Tokyo 2020.
Mereka berharap banyak terhadap pemain andalan, Shi Yu Qi, yang kini telah memegang status sebagai raja bulu tangkis.
Shi Yu Qi mampu bangkit setelah sempat menerima skors dari Asosiasi Bulu Tangkis China (CBA) gegara sengaja kalah di Thomas Cup 2020.
Setelah tahun lalu menjadi tuan runner-up, Shi Yu Qi mulai mengumpulkan gelar, termasuk di French Open 2024 yang menjadi test event bagi Olimpiade Paris 2024.
Pemain kinan itu juga memenangi dua turnamen World Tour Super 750+ terakhir jelang Paris 2024 yaitu Singapore Open 2024 dan Indonesia Open 2024.
"Kebangkitan tunggal putra, Shi Yu Qi adalah kelegaan terbesar bagi para penggemar," tulis media China, Aiyuke, dilansir BolaSport.com.
"Ia mencapai peringkat satu dunia setelah bermain di Singapore Open, mendapatkan kembali kehormatan untuk tunggal putra China setelah 8 tahun."
"Dengan tren 16 kemenangan berturu-turut di turnamen internasional BWF, sejak Thomas Cup, ... dia menjadi favorit memenangkan nomor tunggal putra pada Olimpiade Paris."
Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 - Fajar/Rian Dianggap Jadi Lawan yang Berpotensi Menyulitkan Unggulan India
Masih menurut Aiyuke, peluang Shi Yu Qi masih terbuka karena kebangkitannya diikuti penurunan musuh-musuh utamanya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | aiyuke.com |
Komentar