Dalam kekalahan terakhir dari LavAni pun Bhayangkara hanya mencatat 44,68 persen serangan sukses dengan rincian 42 attack point dari 94 percobaan.
Ini jauh lebih rendah daripada catatan Bhayangkara di laga lainnya pada putaran kedua.
Rasio serangan sukses Bhayangkara mencapai 65,79 persen saat mengalahkan Palembang Bank SumselBabel dan 65,22 persen saat menjegal Jakarta STIN BIN.
Salah satu siasat LavAni adalah dengan menekan sejak servis. Mereka juga mengincar mesin pencetak poin Bhayangkara agar sibuk dengan penerimaan bola.
Sosok yang dimaksud adalah Noumory Keita, calon best scorer Proliga musim ini.
Spiker yang direkrut dari klub Liga Italia, Rana Verona, itu menjadi momok dengan torehan 377 poin sepanjang musim ini.
Di babak final four saja, pemain asal Mali tersebut mencetak 140 poin, rata-rata 23 poin lebih per pertandingan.
"Kami sudah menganalisis bagaimana kelemahan Bhayangkara," ucap asisten pelatih LavAni, Samsul Jais, dalam analisisnya setelah pertemuan terakhir.
"LavAni kuat di servis, terutama yang jump serve, bebas, free, mau ke posisi mana, tapi yang float serve, kami arahkan ke Keita. Target servis kami Keita."
Dengan servis yang kuat ini, LavAni membatasi serangan Bhayangkara. Kalaupun bisa menekan, tugas blok menjadi lebih mudah.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar