"Tidak kena blok, kami masih bisa defens, lalu serangan balik. Pada saat counter-attack ini yang membedakan poin kami dan Bhayangkara," terang Samsul Jais.
Di sisi lain, Bhayangkara tidak gentar menghadapi LavAni di grand final Proliga 2024 hanya karena selalu kalah pada musim ini.
Rendy Tamamilang mengatakan bahwa aspek blok dan bertahan di timnya perlu ditingkatkan agar bisa kembali melawan LavAni.
"Kami juga harus meningkatkan komunikasi sesama pemain, karena komunikasi penting di dalam dan luar lapangan, biar lebih dapat chemistry-nya," ujarnya.
Optimisme juga ditunjukkan Reidel Toiran selaku pelatih. Misi revans diusung setelah kekalahan tipis di babak final musim lalu.
"Final menurut saya peluang 50:50 untuk semua tim. Kami persiapkan untuk minggu depan dengan memaksimalkan tim kita untuk lawan LavAni," ujar Toiran.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar