"Saat datang kemari, lihat anak-anak latihan. Jadi terbayang lagi, dulu pernah merasakan ini juga," ucap Liliyana melanjutkan.
"Saat itu, dua minggu berjalan cepat rasanya. Jenuh pasti dengan rutinitas yang itu-itu saja tapi saya coba mengalihkan pikiran itu dengan benar-benar fokus ke pertandingan Olimpiade nya," ungkap Liliyana yang akrab disapa Butet.
Mementori sektor ganda campuran, Tontowi/Liliyana tidak lelah untuk terus berbagi ilmu dan mengingatkan Rinov/Pitha.
"Saya selalu mengingatkan kepada Rinov (Rivaldy)/Pitha (Haningtyas Mentari), ini kan sudah sangat mendekati. Kalau kemarin di Cipayung kan masih satu bulan, dua bulan tapi di sini tinggal hitungan hari," ujar Liliyana.
"Tempatnya juga sudah sangat dekat dengan arena. Sudah di negara Olimpiadenya. Jadi fokus harus dikencangkan, pola strategi dimatangkan, pukulannya lebih disolidkan lagi," tutur Liliyana
"Ini semua agar nanti masuk lapangan baik di test court maupun pertandingan, feelnya sudah dapat. Masuk perkampungan atlet sudah benar-benar siap," lanjutnya.
Pola pikir juga menjadi hal penting bagi persiapan ke Olimpiade.
"Yang penting cara berpikirnya dan tidak terjebak dengan zona nyaman pola permainannya," kata Liliyana.
"Harus tahu misalnya kita sudah nyaman main dengan cara tertentu tapi kalau lawan sudah mengantisipasi, bisa segera diubah," kata Liliyana.
"Merapikan detil-detil seperti itu di waktu yang sedikit ini," ucap Liliyana.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar